-->
-->

Hai Sobat DNetwork 😊

#CeritaKerja kali ini datang dari Gek Ayu yang saat ini tengah bekerja sebagai Staf Pastry di Peppers Hotel Seminyak.

Sebagai salah satu user DNetwork, I Gusti Ayu Ariyanthi Pratiwi atau yang akrab dipanggil Gek Ayu merupakan penyandang disabilitas Tuli yang cukup aktif berkomunikasi dengan DNetwork mengenai info lowongan pekerjaan.

Secara berkala, Gek Ayu berkonsultasi dengan DNetwork baik secara online maupun datang langsung ke kantor untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Memiliki skill di bagian Food and Beverages dengan spesifikasi Pastry, membuat Gek Ayu sangat tertarik di bidang Culinary and Hospitality.

Bekerjasama dengan Peppers Hotel Seminyak yang sedang membuka kesempatan kerja untuk penyandang disabilitas pada bagian pastry, DNetwork memberikan rekomendasi kepada Peppers Hotel mengenai kandidat yang potensial untuk lowongan tersebut. Selanjutnya, DNetwok menghubungi Gek Ayu untuk mengikuti tahapan rekrutmen sampai pada akhirnya diterima untuk bekerja di Peppers Hotel sebagai Staf Pastry sejak Desember 2023.

Berkat kerjasama dan juga kegigihanannya, kini Gek Ayu sudah bekerja dan bisa mandiri dan mampu untuk menghidupi keluarganya sebagai Ibu dengan disabilitas.

Dapatkan informasi terbaru untuk kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas melalui instagram @dnetwork_indonesia dan website www.dnetwork.net

PT RJH Group adalah perusahaan makanan yang berlokasi di Sanur, Bali. PT. RJH memproduksi roti, gelato, pasta, sosis, dan produk makanan lainnya. Perusahaan ini adalah perusahaan inklusif yang banyak mempekerjakan penyandang disabilitas.

Salah satu karyawan Tuli mereka, Ni Nyoman Miniasih, dipromosikan sebagai Kepala Baker karena hasil kerjanya yang luar biasa pada bagian produksi roti. Dia juga bisa memberikan arahan kepada rekan kerjanya tentang cara memproses produksi roti.

Selain itu perusahaan juga mempekerjakan Candra, pengguna kruk yang bekerja sebagai staf akuntansi dan Wayan yang bekerja untuk produksi pasta. PT. RJH Group selalu menekankan pentingnya kemampuan karyawan untuk mencapai tugas mereka

dan setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk perkembangan karirnya.

The Conrad Bali, sebuah hotel mewah di bawah Hilton Group yang berlokasi di Nusa Dua, menciptakan lingkungan kerja yang inklusif melalui program CSR mempekerjakan karyawan dengan disabilitas. DNetwork mewawancarai Asisten Manajer Sumber Daya Manusia Conrad Bali, Bapak Surya, yang menjelaskan bahwa perusahaan menghargai keragaman tenaga kerja. Beberapa upaya yang dilakukan diantaranya meningkatkan partisipasi perempuan, mempekerjakan tenaga kerja dari berbagai latarbelakang budaya, dan mempekerjakan penyandang disabilitas. Hal ini telah memperkuat keunggulan kompetitif The Conrad Bali karena ide dan strategi yang tak terduga sering muncul akibat adanya keragaman budaya di lingkungan kerja.

Melalui kolaborasi dengan DNetwork, The Conrad Bali saat ini mempekerjakan dua karyawan Tuli: Ayu Lasmi dan Komang Sumedana. Ayu ditugaskan di area kantin karyawan. Dia menunjukkan antusiasme yang tinggi di tempat kerja dan selalu berpenampilan rapi. Rekan kerjanya tidak merasa sulit untuk berkomunikasi dengannya karena pribadinya yang mudah bergaul dan selalu aktif.

Sumedana bekerja di Departemen House Keeping dan kemudian dipromosikan ke Departemen Laundry. Awal mula bekerja, Sumedana sempat tidak percaya diri dengan kemampuannya. Namun supervisornya terus mendukungnya dan setelah 3 bulan dia mampu menunjukkan kemajuan dalam bekerja. Hal ini juga meningkatkan kepercayaan dirinya secara signifikan.

 

KARSA SPA - Para staf khawatir ketika pertama kali mendengar bahwa Karsa Spa - spa produk herbal dengan pemandangan indah berlokasi di Ubud, Bali - akan mempekerjakan tidak hanya satu, tetapi dua Therapis Tuli. “Bagaimana caranya kita berkomunikasi dengan mereka?” adalah pertanyaan yang sering ditanyakan oleh para staf. Namun, kekhawatiran itu segera berubah menjadi sambutan hangat setelah mereka berkenalan dan bekerja dengan Nadi dan Ayu.

Karsa Spa memiliki cara unik untuk membantu pelanggan berkomunikasi dengan Therapist Tuli. Mereka memberikan panduan dimana pelanggan dapat menunjuk instruksi yang diminta pada Therapis melalui selembar Lembar Panduan. Ibu Putu, manajer Karsa Spa, menjelaskan bahwa kedua terapis Tuli mereka belajar dengan cepat dan mereka menyelesaikan pelatihan mereka dalam waktu 2 minggu, yang termasuk cepat. Keduanya unggul dalam pekerjaan mereka dan bahkan melampaui ekspektasi. Mereka juga sering menerima komentar yang luar biasa dari pelanggan.