-->
-->

Kisah Sukses

Ket Gambar: Tim Kopi Bayang sedang open booth di kegiatan Showcasing Green Entrpreneurship bersama Plan Indonesia di Annika Linden Centre, Bali, Indonesia.

Apa yang Anda pikirkan ketika teman-teman yang kehilangan kemampuan pengelihatan meracik kopi tanpa hambatan yang berarti? Ya, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil bagi empat bersahabat, Gusde, Jerry, Iwan and Mudra. Memanfaatkan peluang pasar, mereka sepakat untuk membuktikan kepada dunia jika mereka dapat bersaing dengan mengembangkan usaha produk kopi melalui brand mereka, Kopi Bayang. Dengan menggunakan teknik meraba dan merasakan, Kopi Bayang mampu mempersembahkan segelas kopi yang berkualitas bagi para penikmatnya. 

Tingginya semangat yang dimiliki Kopi Bayang mengantarkan mereka untuk mendapatkan hibah pada Program Aku Mampu Berbisnis DNetwork di Tahun 2023 yang berkolaborasi dengan Plan Indonesia melalui Green Entrepreneurhip Training.  Kopi Bayang telah mengembangkan branding dan juga teknik marketing bisnisnya sehingga telah memiliki alat-alat yang mendukung bisnis mereka. Tidak hanya itu, melalui Program Aku Mampu Berbisnis, Kopi Bayang mendapatkan relasi dan juga jejaring yang mendukung kegiatan berbisnisnya termasuk diantaranya undangan mengisi booth pada event-event yang dapat menambah visibility Kopi Bayang di masyarakat umum.   

Harapan Kopi Bayang, selain mereka bisa mendapatkan penghasilan melalui berbisnis, mereka juga dapat menginspirasi setiap orang bahwa hambatan penglihatan tidak menjadi penghalang bagi siapa saja untuk bekerja dan berkarya. Seperti halnya tim Kopi Bayang yang dapat membuat meracik minuman kopi walaupun mereka memiliki disabilitas sensorik netra.

Dengan terus berkomitmen pada inklusi dan kesetaraan, kita dapat menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif bagi semua individu, termasuk penyandang disabilitas fisik. Dukung kesetaraan dan inklusi di tempat kerja dengan bergabung di DNetwork. Berikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berkarir, sehingga mereka dapat berkontribusi pada perusahaan Anda. Bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam, yang akan memperkaya budaya perusahaan dan mendorong inovasi baru.

Segera diskusikan dengan kami di WA atau Email dan mulailah membawa perubahan positif di dunia kerja!

Hai Sobat DNetwork 😊

#CeritaKerja kali ini datang dari Gek Ayu yang saat ini tengah bekerja sebagai Staf Pastry di Peppers Hotel Seminyak.

Sebagai salah satu user DNetwork, I Gusti Ayu Ariyanthi Pratiwi atau yang akrab dipanggil Gek Ayu merupakan penyandang disabilitas Tuli yang cukup aktif berkomunikasi dengan DNetwork mengenai info lowongan pekerjaan.

Secara berkala, Gek Ayu berkonsultasi dengan DNetwork baik secara online maupun datang langsung ke kantor untuk mendapatkan informasi lowongan pekerjaan. Memiliki skill di bagian Food and Beverages dengan spesifikasi Pastry, membuat Gek Ayu sangat tertarik di bidang Culinary and Hospitality.

Bekerjasama dengan Peppers Hotel Seminyak yang sedang membuka kesempatan kerja untuk penyandang disabilitas pada bagian pastry, DNetwork memberikan rekomendasi kepada Peppers Hotel mengenai kandidat yang potensial untuk lowongan tersebut. Selanjutnya, DNetwok menghubungi Gek Ayu untuk mengikuti tahapan rekrutmen sampai pada akhirnya diterima untuk bekerja di Peppers Hotel sebagai Staf Pastry sejak Desember 2023.

Berkat kerjasama dan juga kegigihanannya, kini Gek Ayu sudah bekerja dan bisa mandiri dan mampu untuk menghidupi keluarganya sebagai Ibu dengan disabilitas.

Dapatkan informasi terbaru untuk kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas melalui instagram @dnetwork_indonesia dan website www.dnetwork.net

Halo sobat DNetwork!

Cerita Sukses Disabilitas kali ini datang dari Wiguna Mahayasa. Sebagai seorang penyandang disabilitas ganda yakni sensorik Netra dan juga Tuli, Wiguna, telah mengikuti program kewirausahaan Aku Mampu Berbisnis yang diadakan oleh DNetwork pada tahun 2020 dan juga 2023. Melalui ide berupa agen pembayaran produk digital, di tahun 2020 Wiguna telah berhasil mengembangkan usahanya sampai hari ini hingga menjadi PT Mahayasa Teknologi Nusantara yang memperkerjakan penyandang disabilitas lainnya sebagai agen dan juga customer service. Berkat kegigihannya dalam berusaha Wiguna berhasil mendapatkan bantuan modal dari DNetwork dalam mengembangkan usahanya.

Tiga tahun berselang, Wiguna hadir kembali dengan ide usaha yang segar dan inovatif yang menawarkan jasa kursus musik yang juga memberdayakan teman-teman penyandang disabilitas yang lain melalui Sunar Sanggita Private yang kembali lagi mendapatkan bantuan modal dari program Aku Mampu Berbisnis DNetwork di 2023. Fakta ini sangat membuka mata jika Wiguna telah berhasil mengembangkan ide usaha dan menjadikannya bermanfaat bagi orang di sekitarnya. Melalui bisnisnya, Wiguna membuktikan bahwa dirinya bisa menjadi inovator bisnis yang menjanjikan di masa depan, yang hanya mungkin diraih jika kita, lingkungan di sekitarnya, mendukung secara penuh pertumbuhan usahanya.

DNetwork berkomitmen untuk selalu menjadi zona aman dan nyaman bagi para penyandang disabilitas dalam memaksimalkan potensi mereka untuk dapat sepenuhnya berpartisipasi, berfungsi, dan menjadi bagian yang penting dalam masyarakat. Kami berharap bahwa komitmen ini tidak berhenti sampai di kami, namun bisa menjadi perhatian dan juga kesadaran publik bahwa untuk mencapai masyarakat yang madani diperlukan inklusi di setiap sisi, sesederhana menepiskan stigma atas penyandang disabilitas.

The 1O1 Jakarta Sedayu Dharmawangsa - Alih-alih membuka lowongan dengan posisi yang sudah ditentukan, The 1O1 Jakarta Sedayu Dharmawangsa memutuskan untuk melakukan role creation, yaitu menciptakan sebuah posisi kerja berdasarkan kemampuan kandidat. Hotel ini mengedepankan inisiatif dalam bekerja, yang juga diiringi dengan kemampuan karyawan mengikuti arahan dari perusahaan.

Setelah melalui seleksi kerja yang ketat, The 1O1 Jakarta Sedayu Dharmawangsa mempekerjakan Sifa Putri Maharani (Tuli) karena kecerdasan dan semangatnya. Sifa dipekerjakan sebagai Daily Worker di Departemen Pastry. Posisi ini dibuat sesuai dengan latar belakang Sifa di bidang Pastry saat SMK dan pengalamannya magang di pabrik roti.

Kesempatan untuk bekerja pada pekerjaan yang sesuai dengan latar belakangnya membantu Sifa mengaplikasikan pengetahuannya dan mengembangkan kemampuannya di bidang Culinary Arts. “Saya bersyukur atas kesempatan yang diberikan

dan saya berharap lebih banyak perusahaan akan memberikan kesempatan bagi kami orang Tuli, sehingga lebih banyak orang Tuli dapat bekerja”, terang Sifa.

Ryusei Ouchi, seorang penyandang tunanetra, berlatih skateboard di sebuah skatepark di Tokorozawa, utara Tokyo, Jepang, pada 13 Desember 2019. Ouchi terlahir dengan penglihatan sempurna. Penglihatannya kemudian menurun sejak usia tujuh tahun dan kini hampir sepenuhnya buta.

Ryusei Ouchi, seorang penyandang tunanetra, berlatih skateboard di sebuah skatepark di Tokorozawa, utara Tokyo, Jepang, pada 13 Desember 2019. Ouchi terlahir dengan penglihatan sempurna. Penglihatannya kemudian menurun sejak usia tujuh tahun dan kini hampir sepenuhnya buta.

Ouchi butuh beberapa waktu untuk terbiasa dengan tata letak skatepark. Namun setelah memiliki gambaran yang cukup baik, dia bisa melakukan lebih banyak trik.

Skateboarding akan tampil sebagai olahraga baru di Olimpiade Tokyo tahun depan, tetapi tidak di Paralimpiade. Ouchi pun berharap suatu hari nanti skateboarding juga dilombakan di Paralimpiade.

Lima sosok tunanetra ini sadar mempunyai kekurangan. Namun keadaan itu tak membuat mereka berhenti berjuang, berbagi, dan mendidik sesama.

Penglihatan memang tidak dipunyai Marilyn Lievani, Lindawati Agustin Kwa, Ricky Darmawan, Eti Saragih, dan Sri Melati. Tapi semangat kelima penyandang tunanetra ini untuk "menerangi jalan" para penyandang disabilitas ganda sungguh membuat takjub.

Kelimanya merupakan pengelola sekaligus pengajar di Yayasan Pendidikan Dwituna Harapan Baru. Sekolah kecil ini berada di rumah sederhana bercat biru muda di Jalan KL Yos Sudarso No 84C, Lingkungan XI, Glugur Kota, Medan Barat, Medan, Sumatera Utara.

Bangunan sekolah itu berada di antara deretan rumah petak bertingkat di dalam lorong. Ada papan nama putih berbingkai bertuliskan nama yayasan lengkap dengan nomor administrasi dan alamat, tepat di atas pintu rumah, yang menunjukkan tempat itu lembaga pendidikan. Kotak rak sepatu yang ditempatkan di luar juga menunjukkan banyak yang datang ke sana.

Sekolah ini khusus mendidik anak dengan Multiple Disability with Visual Impairment (MDVI), yakni mereka yang memiliki hambatan penglihatan disertai hambatan lain, baik pendengaran, intelektual, fisik, emosi, dan sebagainya. Singkat kata, para siswanya memiliki disabilitas ganda.

"Jadi di sekolah biasa atau di SLB dia tidak diterima tapi di Harapan Baru kita mencoba memberikan pendidikan yang layak bagi mereka," ujar Marilyn.

Habibie Afsyah penyandang disabilitas ini mengidap Muscular Dystrophy Progressive. Karena itu, Habibie kehilangan kemampuan motorik dan fungsi tubuhnya sehingga mengharuskannya duduk di kursi roda akibat serangan penyakit tersebut.

Namun, dengan segala keterbatasan yang ada tak membuat Habibie menyerah untuk terus belajar. Terbukti kini Habibie sukses meraup penghasilan di atas 10 juta per bulan sebagai Internet Marketing.

Habibie mempelajari Internet Marketing sejak selesai SMA, dan memulai bisnisnya di tahun 2006. Namun, ia tak pernah menyangka, hobi bermain video game, gadget, dan komputer ini membawanya ke profesi seperti sekarang.

Awalnya aku emang dari kecil kan dibiasakan di rumah itu mainannya komputer, gadget, video game. Akhirnya aku kecanduan sama game online. Karena senang dengan dunia internet, akhirnya lulus SMA aku memilih untuk mendalami Internet Marketing lewat kursus-kursus, seminar-seminar tentang Internet Marketing" ujarnya saat ditemui di Kampanye Gerak Terbatas M Bloc Space, Jakarta Selatan, Rabu, (4/12/2019).

Saat ditanya rencana kedepannya, Habibie memilih untuk menjalani hidup dengan berjalan sebagai mestinya saja.

"Aku nggak pernah merencanakan akan seperti apa kedepannya, sampai saat ini juga nggak kepikiran sebelumnya akan seperti sekarang," jawabnya.

Selain itu, Habibie Afsyah penyandang disabilitas ini juga telah menulis sebuah buku yang berjudul Kelemahanku Adalah kekuatanku Untuk Sukses. Bukunya menceritakan kisah hidup Habibie semasa perjalanannya menuju sukses.

Habibie juga sering diundang sebagai pembicara di acara seminar dan talkshow sebagai narasumber. Saat ini, Habibie Afsyah sudah memiliki digital agency yang menawarkan jasa marketing untuk web marketing dan programming, yang sudah berjalan selama 2 tahun ke belakang.