Kisah Sukses
-->
-->Kisah Sukses
“Terlepas dari kondisi mereka, kita tidak boleh memandang sebelah mata Penyandang Disabilitas. Melalui dukungan dan kesempatan, mereka juga akan dapat berkontribusi.”
– Mr. Carlos Sanchez,
General Manager dari Dash Seminyak Hotel
Sebuah hotel terkemuka di Seminyak telah bergabung mempekerjakan penyandang disabilitas sebagai bagian dari program CSR. Mr. Carlos Sanchez, General Manager Dash Hotel Seminyak memiliki pengalaman bekerja dengan Penyandang Disabilitas saat ia bekerja di Bangkok dan Spanyol. Hal ini yang membuatnya terinspirasi untuk menumbuhkan lingkungan kerja inklusif di Dash Hotel Seminyak.
I Kadek Wartika (Deaf) adalah trainee di The Dash Hotel Seminyak dan merupakan salah satu barista terbaik di hotel tersebut. Supervisornya juga memiliki kesan yang baik terhadap Kadek. Selain itu rekan kerjanya juga tidak memiliki hambatan untuk berkomunikasi dengan Kadek yang mampu menulis dengan baik dan berbicara dalam Bahasa Isyarat.
Anda bisa membaca kisah Wartika dan cerita sukses lainnya di buku panduan Ketenagakerjaan dan Sektor Disabilitas
Jika Anda berada di Sanur, Bali dan makan di Café Smorgas, maka ada kemungkinan Anda akan disambut dan dilayani oleh karyawan Tuli berbakat mereka, Ni Komang Lis Sapari dan I Putu Fantasia Sumeryana. Keduanya telah bekerja di Cafe Smorgas sejak 2016. Tim DNetwork dapat mewawancarai Bapak Johan Lassesson selaku Co Founder dari Cafe Smorgas dan Pak Gede yang merupakan Manajer Cafe. Mereka menjelaskan bahwa peluang kerja telah meningkatkan kepercayaan Lis dan Putu yang sangat pemalu ketika mereka mulai
bekerja di kafe.
Lis sebagai pramusaji sangat jeli saat bekerja dan secara proaktif menyapa dan melayani pelanggan. Dia bekerja sama dengan rekan kerjanya menerima pesanan. Dia mampu berkomunikasi menggunakan bahasa tertulis dan juga Bahasa Isyarat. Namun dia memiliki kesulitan dengan bahasa Inggris, sehingga ia akan meminta
bantuan rekan kerjanya ketika melayani pelanggan asing.
Cafe Smorgas juga mempekerjakan Putu yang bekerja sebagai Asisten Chef. Supervisor Putu berpendapat ia adalah pekerja keras dengan tanggung jawab yang tinggi. Selama bekerja ia menggunakan Bahasa Isyarat dan mampu berkomunikasi dengan baik dengan rekan kerjanya. Mr. Johan berpesan bahwa perusahaan harus bisa merangkul sektor disabilitas dan memberikan perlakuan yang setara terhadap semua karyawan.
Anda bisa membaca kisah Cafe Smorgas dalam mempekerjakan Tuli dan cerita sukses lainnya di buku panduan Ketenagakerjaan dan Sektor Disabilitas
DNetwork bangga dapat bermitra dengan banyak organisasi inklusif di seluruh Indonesia, seperti Mövenpick Resort & Spa, di Jimbaran, Bali. Movenpick saat ini mempekerjakan dua pengguna layanan DNetwork, Purwa dan Aric, yang bekerja di Departemen Keamanan Mövenpick khususnya di bagian pengawas CCTV. Tugas Aric dan Purwa sangatlah penting, karena mereka memastikan keamanan hotel sehingga perlu untuk siap bekerja.
Kami mewawancarai Ibu Padma, Manajer Departemen Sumber Daya Manusia Mövenpick, tentang program Shine dari Mövenpick Hotel & Resort Corporate. Melalui program ini Mövenpick Resort & Spa mempekerjakan 4 orang penyandang disabilitas. Setiap karyawan berhak mendapat upah pokok yang diberikan mengikuti standar Kabupaten Badung. Selain itu mereka juga mendapatkan tunjangan transportasi dan juga benefit lainnya seperti BPJS kesehatan dan BPJS ketenagakerjaan. Di samping itu mereka juga bisa menikmati kemudahan in-house clinic yang tersedia.
Ibu Padma sudah mengetahui tentang DNetwork beberapa waktu lalu, namun baru bisa bekerjasama melakukan perekrutan ketika beliau memimpin Human Resource Department. “Saya bisa langsung mengambil keputusan apa yang harus dilakukan dan bagaimana prosesnya.”, tuturnya.
Selain itu Ibu Padma juga membiasakan diri saya untuk tidak memaka istilah disabilitas atau berkebutuhan khusus. Menurutnya mereka justru special karena dengan kondisinya yang memiliki keterbatasan mereka juga bisa melakukan pekerjaan-pekerjaan yang sama berkualitasnya dengan pekerja lainnya.
Wawancara kami dengan Ibu Padma juga bisa Anda simak di laman YouTube DNetwork melalui link ini www.youtube.com/watch?v=QTv9BjJfw3I
Untuk perekrutan penyandang disabilitas di perusahaan Anda silakan hubungi kami melalui bit.ly/kontakdnetwork atau email ke [email protected]
Note: Wawancara ini diambil pada tahun 2019
Reika Safira bekerja di bagian Kasir di Alfamidi. Sehari-hari ia bertugas melayani pelanggan, melakukan penawaran, dan juga menata barang di toko. Ini bukanlah pertama kali ia bekerja, sebelumnya ia juga pernah bekerja di gerai hand phone.
Di awal masa bekerja Reika sempat mengalami kesulitan karena system kerja berdasarkan shift yang mengharuskan ia bekerja di waktu yang berbeda tiap harinya. Ia juga sempat merasa lelah karena harus lama berdiri. Namun seiring berjalannya waktu ia menjadi lebih terbiasa dan kini bisa melakukan pekerjaannya dengan lebih baik.
“Untuk teman-teman disabilitas, jangan menyerah. Kita harus bisa berusaha agar sama seperti yang lainnya yang sudah bekerja.”, pesannya di akhir wawancara.
Wawancara lengkap dengan Reika dapat Anda simak melalui link berikut: https://www.youtube.com/watch?v=EcfZu2jdxWs
Untuk perekrutan penyandang disabilitas di perusahaan Anda silakan hubungi kami melalui bit.ly/kontakdnetwork atau email ke [email protected]
Note: Wawancara ini diambil pada tahun 2019
Dalam melamar pekerjaan, tentunya banyak tahapan yang harus dilalui. Mulai dari mengirim surat lamaran, interview, dan tahapan lainnya. Proses tersebut harus dilalui dengan semangat dan telaten, seperti yang dilakukan Fiona Rezky Adelin. Ia adalah seorang penyandang disabilitas fisik asal Jakarta yang saat ini bekerja di Call Centre InfoMedia Jakarta. Setelah melalui beberapa tahapan tes, akhirnya Fiona diterima bekerja di InfoMedia. Disamping kemampuan menjawab saat interview, menurut Fiona pengalaman dan skill juga cukup diperlukan karena kita masih harus melalui tahapan training yang menentukan akan dikontrak kerja atau tidak.
Sejak tahun 2020, Fiona mulai bekerja di InfoMedia dan bertugas meng-handle telepon masuk dari nasabah yang membutuhkan informasi atau adanya komplain. Fiona juga harus bisa multitasking untuk terlibat mengurus sosial media perusahaan. Sampai saat ini Fiona belum mendapatkan kendala dalam pekerjaannya dan Fiona juga cukup disenangi oleh atasan serta rekan kerjanya.
“Berusaha, berdoa, dan bekerja keraslah sampai kalian bisa mendapatkan apa yang diinginkan. Libatkan Tuhan dalam kondisi apapun itu,” ujar Fiona ketika diminta memberi motivasi untuk teman-teman disabilitas lainnya.
PT RJH Group adalah perusahaan makanan yang berlokasi di Sanur, Bali. PT. RJH memproduksi roti, gelato, pasta, sosis, dan produk makanan lainnya. Perusahaan ini adalah perusahaan inklusif yang banyak mempekerjakan penyandang disabilitas.
Salah satu karyawan Tuli mereka, Ni Nyoman Miniasih, dipromosikan sebagai Kepala Baker karena hasil kerjanya yang luar biasa pada bagian produksi roti. Dia juga bisa memberikan arahan kepada rekan kerjanya tentang cara memproses produksi roti.
Selain itu perusahaan juga mempekerjakan Candra, pengguna kruk yang bekerja sebagai staf akuntansi dan Wayan yang bekerja untuk produksi pasta. PT. RJH Group selalu menekankan pentingnya kemampuan karyawan untuk mencapai tugas mereka
dan setiap karyawan memiliki kesempatan yang sama untuk perkembangan karirnya.