-->
-->

Kisah Sukses

Keterangan Gambar: Wira Sundari sedang bekerja sebagai Daily Worker Housekeeping di Fairfield by Mariott Bali Kuta

Hai sobat DNetwork!

#CeritaKerja kali ini datang dari Wira Sundari , seorang penyandang disabilitas sensorik Tuli asal Bali, selalu percaya bahwa setiap orang memiliki potensi besar untuk berkarya. Dengan semangat dan tekad yang kuat, ia memulai perjalanan mencari peluang kerja melalui DNetwork, sebuah platform yang mendukung penyandang disabilitas dalam mengakses informasi pekerjaan dan pelatihan.

Setelah menjadi user DNetwork, Wira mendapatkan akses ke berbagai lowongan kerja dan pelatihan peningkatan keterampilan. Suatu hari, ia menemukan lowongan sebagai Daily Worker Housekeeping di Fairfield by Marriott Bali Kuta. Dengan penuh keyakinan, Wira melamar dan berhasil melewati proses rekrutmen dengan sukses.

Kini, Wira bekerja dengan penuh dedikasi dan menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya. Selain mendapatkan penghasilan sendiri, ia juga membuktikan bahwa dengan dukungan dan kesempatan yang tepat, setiap orang bisa sukses di dunia kerja.

Dapatkan info terbaru tentang lowongan kerja disabilitas dan program-program kami yang lainnya di sosial media dan juga website DNetwork.

Keterangan Gambar: Dwipa sedang bekerja sebagai staf Housekeeping di Westin Hotel Ubud.

Gede Dwipa Bayu Pradnyana biasa dipanggil Dwipa adalah Teman Tuli yang cukup aktif dalam mencari peluang kerja di DNetwork. Sebagai pemuda penyandang disabilitas, Dwipa sering mengamati postingan DNetwork di sosial media dan grup baik program edukasi ataupun informasi lowongan pekerjaan.  Setelah beberapa kali mengikuti program edukasi dari DNetwork, Dwipa mencoba untuk melamar salah satu lowongan yang dishare oleh DNetwork yaitu lowongan sebagai staf Housekeeping di Westin Hotel Ubud. Di dampingi oleh DNetwork, selama proses rekrutmen sampai dengan komunikasi saat interview, hingga pada akhirnya Dwipa lolos sebagai staf di Westin Hotel Ubud.

Saat ini Dwipa sudah bekerja di Westin Hotel Ubud, dan sudah mulai bisa menyesuaikan dengan pekerjaannya, bahkan Dwipa sudah terbiasa berinteraksi dengan rekan kerjanya. Sebagai teman Tuli Dwipa selalu berusaha memahami intruksi dari Supervisornya agar dapat menguasai pekerjaannya dengan baik,bahkan Dwipa mendapatkan kesan sebagai staf yang rajin.

“Terima kasih DNetwork sudah info lowongan kerja hingga Dwipa dapat pekerjaan karena Dwipa sudah lama mencari kerja dan sekarang sudah punya penghasilan”

Dapatkan informasi terbaru untuk kesempatan kerja bagi para penyandang disabilitas melalui instagram @dnetwork_indonesia dan website www.dnetwork.net

Ket Gambar: Tim Kopi Bayang sedang open booth di kegiatan Showcasing Green Entrpreneurship bersama Plan Indonesia di Annika Linden Centre, Bali, Indonesia.

Apa yang Anda pikirkan ketika teman-teman yang kehilangan kemampuan pengelihatan meracik kopi tanpa hambatan yang berarti? Ya, hal tersebut bukanlah hal yang mustahil bagi empat bersahabat, Gusde, Jerry, Iwan and Mudra. Memanfaatkan peluang pasar, mereka sepakat untuk membuktikan kepada dunia jika mereka dapat bersaing dengan mengembangkan usaha produk kopi melalui brand mereka, Kopi Bayang. Dengan menggunakan teknik meraba dan merasakan, Kopi Bayang mampu mempersembahkan segelas kopi yang berkualitas bagi para penikmatnya. 

Tingginya semangat yang dimiliki Kopi Bayang mengantarkan mereka untuk mendapatkan hibah pada Program Aku Mampu Berbisnis DNetwork di Tahun 2023 yang berkolaborasi dengan Plan Indonesia melalui Green Entrepreneurhip Training.  Kopi Bayang telah mengembangkan branding dan juga teknik marketing bisnisnya sehingga telah memiliki alat-alat yang mendukung bisnis mereka. Tidak hanya itu, melalui Program Aku Mampu Berbisnis, Kopi Bayang mendapatkan relasi dan juga jejaring yang mendukung kegiatan berbisnisnya termasuk diantaranya undangan mengisi booth pada event-event yang dapat menambah visibility Kopi Bayang di masyarakat umum.   

Harapan Kopi Bayang, selain mereka bisa mendapatkan penghasilan melalui berbisnis, mereka juga dapat menginspirasi setiap orang bahwa hambatan penglihatan tidak menjadi penghalang bagi siapa saja untuk bekerja dan berkarya. Seperti halnya tim Kopi Bayang yang dapat membuat meracik minuman kopi walaupun mereka memiliki disabilitas sensorik netra.

Dengan terus berkomitmen pada inklusi dan kesetaraan, kita dapat menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif bagi semua individu, termasuk penyandang disabilitas fisik. Dukung kesetaraan dan inklusi di tempat kerja dengan bergabung di DNetwork. Berikan kesempatan yang sama bagi penyandang disabilitas untuk berkarir, sehingga mereka dapat berkontribusi pada perusahaan Anda. Bersama-sama kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan beragam, yang akan memperkaya budaya perusahaan dan mendorong inovasi baru.

Segera diskusikan dengan kami di WA atau Email dan mulailah membawa perubahan positif di dunia kerja!

CeritaKerja datang lagi!
Hari ini ada Agung Firman, sobat disabilitas ganda asal Ponorogo, Jawa Timur.
Meski mengalami hambatan dalam berkomunikasi dan berjalan, bakat Firman dalam membuat desain gambar dan mengedit video tidak dapat diragukan. Sebagai staff desain dan editing video di PT. Lentera Agung Raya, Firman dapat membuktikan bahwa dirinya mampu bekerja dengan baik dan bertahan di pekerjaanya selama 3 tahun ini.

Ia sudah banyak membuat desain berbagai produk perusahaan untuk keperluan marketing. Produktivitasnya membuat perusahaan sangat senang mempekerjakan Firman. Disamping itu, dengan keahlian Firman di bidang komputer yang dia pelajari secara otodidak, ia juga membuka jasa servis komputer secara freelance. Sebelumnya, Firman juga pernah menjadi pelatih komputer di salah satu sekolah SMK di Ponorogo.

Ingin tahu lowongan kerja yang tersedia atau mengikuti kegiatan DNetwork? Silakan hubungi kami di bit.ly/kontakdnetwork atau melalui email [email protected]

 

Note: Cerita kerja ini diambil pada tahun 2020

#disabilitaskerja #DNetworkIndonesia #difabelkerja #disabilitasindonesia #disabilitasbisa

Simak #CeritaKerja dari salah satu sobat DNetwork yuk!

Nih kenalin, 𝐀𝐝𝐢𝐭𝐲𝐚 𝐆𝐢𝐧𝐚𝐧𝐣𝐚𝐫, seorang disabilitas fisik yang akrab disapa Adit.

Kecelakaan kerja yang dialaminya saat menjadi staff teknisi mesin di sebuah perusahaan tekstil, menyebabkan tangan kanan Adit harus diamputasi. Namun hal tersebut tak menyebabkan Adit putus asa. Walaupun setahun setelah kecelakaan tersebut Adit diberhentikan dari tempat bekerja, Adit tetap semangat untuk mencari pekerjaan. Hingga akhirnya melalui info dari DNetwork, Adit diterima kerja sebagai operator ‘call centre’ di Infomedia Bandung.

Dalam situasi pandemi seperti saat ini, Adit masih tetap bekerja dengan penerapan protokol kesehatan di lingkungan tempat bekerjanya yang cukup ketat. Ia dan semua teman kerjanya diwajibkan untuk selalu mengunakan masker, menjaga jarak, menjaga kebersihan, dan selalu mengecek suhu tubuh sebelum memasuki kantor.

Ingin tahu lowongan kerja yang tersedia atau mengikuti kegiatan DNetwork? Silakan hubungi kami di bit.ly/kontakdnetwork atau melalui email [email protected]

Note: Cerita kerja ini diambil pada tahun 2020

Tahun 2019 Courtyard Seminyak merekrut tiga trainee Tuli dengan penempataan di departemen steward, culinaries, dan housekeeping. Ini adalah pertama kalinya bagi mereka untuk merekrut tiga trainee sekaligus yang baru saja lulus dari SMALB. Sebelumnya Courtyard Seminyak juga pernah mempekerjakan Tuli sebagai daily worker atau pekerja harian.

Ibu Caroline Consita, Training Executive Courtyard by Marriott Bali Seminyak Resort, menuturkan bahwa salah satu hal yang banyak dipelajari adalah bagaimana cara menyikapi kebutuhan trainee, “Memang harus lebih sabar, karena metode komunikasi dan cara penangkapan mereka berbeda.”

Untuk menjembatani komunikasi tersebut ia terkadang juga menggunakan Bahasa Isyarat untuk mengeja sesuatu. Selain itu juga bisa menggunakan teknologi smartphone untuk menuliskan instruksi atau pesan kepada trainee Tuli. Meski demikian butuh proses untuk akhirnya bisa memahami dan beradaptasi dengan cara penangkapan gaya komunikasi.

Hambatan berkomunikasi tidak serta merta mengurangi kinerja. “Mereka membantu kita di bidang operasional. Dari sisi kinerja mereka sama dengan yang lain.”

 Wawancara dengan pihak Courtyard Seminyak selengkapnya dapat Anda saksikan melalui link YouTube berikut https://www.youtube.com/watch?v=6EKnzVUyZ6w

Tertarik untuk merekrut tenaga kerja disabilitas? DNetwork dapat menjadi partner Anda. Silakan hubungi kami di bit.ly/kontakdnetwork atau melalui email [email protected]

Kali ini kita akan berkenalan dengan Ayu Komang, Andre, dan Anom. Mereka bertiga menjalani training di Courtyard by Marriott Bali Seminyak Resort pada tahun 2019. Ketiganya saat itu baru saja lulus dari SMALB dan tengah mencari pekerjaan dan mendapat kesempatan untuk mengikuti training selama 6 bulan. 

Ayu Komang ditempatkan di departemen steward dan culinary, sedangkan Andre dan Anom di housekeeping. Selama training mereka tidak hanya mengerjakan hal yang itu-itu saja, melainkan mendapat kesempatan belajar di berbagai bidang di departemennya. Contohnya Ayu Komang yang awalnya ditempatkan di steward sebelum kemudian ditempatkan di bagian dapur. Andre yang menerima training di bagian laundry dan kemudian dipindah ke housekeeping. Ia merasa senang mendapat kesempatan training di Courtyard Seminyak dan juga mendapatkan kolega yang banyak membantunya.

Anom juga ditempatkan di bagian housekeeping. Salah satu tugasnya adalah merapikan tempat tidur hotel yang harus dilakukan dengan teknik tertentu. Anom belajar banyak dari rekan kerjanya. Awalnya ia akan memperhatikan bagaimana cara temannya menata tempat tidur, baru kemudian menirukannya. Ia berkata bahwa untuk komunikasi memang ada hambatan, tapi ia menggunakan alat catatan digital yang ada di handphone. Selain itu ia juga memanfaatkan kesempatan training ini untuk mengajarkan temannya berbahasa Isyarat.

Simak wawancara lengkap dengan Ayu Komang, Andre, dan Anom dalam video berikut https://www.youtube.com/watch?v=6EKnzVUyZ6w mulai dari menit 2:38, ya.

Ingin tahu lowongan kerja yang tersedia atau mengikuti kegiatan DNetwork? Silakan hubungi kami di bit.ly/kontakdnetwork atau melalui email [email protected]

Wulan menjalani training di The Pavilions Bali pada tahun 2019. Ia menjadi bagian dari Departemen Spa dan membantu untuk bagian foot massage. Kami berkesempatan untuk mewawancarai Ibu Amita Lestari, Spa Supervisor The Pavilions Bali, pengalamannya bekerja dengan Wulan. Ia dan teman-teman satu departemennya merasa terbantu dengan adanya Wulan. Dan juga ia termasuk cepat belajar, bahkan tekanannya saat memberikan massage juga sudah cukup bagus. Pelanggan juga senang berinteraksi dengan Wulan yang ramah.

Menurutnya ini adalah pengalaman unik mengingat ini pertama kali hotel tempatnya bekerja mempekerjakan Tuli. Selain melatih kesabaran, bekerja bersama Tuli juga melatihnya dan koleganya untuk bisa luwes dalam berkomunikasi.

Simak wawancara DNetwork dengan Wulan dan Ibu Amita Lestari di link YouTube berikut https://www.youtube.com/watch?v=sN2EwW-ENVA

Tertarik untuk merekrut tenaga kerja disabilitas? DNetwork dapat menjadi partner Anda. Silakan hubungi kami di bit.ly/kontakdnetwork atau melalui email [email protected]

"Sebagai manusia, kita harus merangkul orang di sekitar kita dan memberikan kesempatan kepada siapapun agar mereka dapat berkontribusi."

AccorHotel adalah jaringan hotel internasional yang menjunjung inklusivitas, keragaman dan kesempatan yang sama bagi semua orang. Upaya ini tercermin dalam salah satu resor dan vila mewah yang terletak di Sanur, The Fairmont Sanur Beach Bali, melalui inisiasi
mereka untuk mempekerjakan Penyandang Disabilitas.

Tim DNetwork mewawancarai Bapak Andi Lukman Hakim, Direktur Talent & Culture di Fairmont Sanur Beach Bali. Dia menekankan bahwa perusahaan menerapkan kriteria yang sama dalam mempekerjakan penyandang disabilitas.

Pelamar harus memiliki latar belakang di bidang perhotelan. Mereka akan diposisikan pada posisi pekerjaan yang tepat sesuai dengan latar belakang mereka.

The Fairmont Sanur Beach Bali mempekerjakan Komang Adi (Tuli) yang telah bekerja sebagai Staf Dapur sejak 2015. Rekan kerjanya berpendapat Komang mampu bekerja dalam tim dan bisa beradaptasi dengan mudah dengan lingkungan dan rekan-rekannya. Dia juga orang yang rendah hati yang memiliki tanggung jawab tinggi pada tugas-tugas yang diberikan padanya.

Anda bisa membaca kisah Komang Adi dan cerita sukses lainnya di buku panduan Ketenagakerjaan dan Sektor Disabilitas

 

Note: Cerita Kerja ini diambil pada tahun 2018