Hai Sobat DNetwork!
Proses wawancara kerja yang inklusif bukan hanya soal menerima pelamar dari berbagai latar belakang, tapi juga memastikan setiap tahapnya adil dan aksesibel bagi penyandang disabilitas. Yuk, simak 6 tips berikut untuk menciptakan wawancara yang ramah dan setara:

1️⃣ Pahami Disabilitas dan Kebutuhan Aksesnya
Sebelum wawancara, cari tahu jenis disabilitas pelamar agar bisa menyesuaikan kebutuhan mereka — seperti akses kursi roda, pendamping, atau alat bantu komunikasi. Jika belum tahu, jangan ragu untuk bertanya langsung kepada pelamar.

2️⃣ Utamakan Kemampuan, Bukan Kondisi Fisik
Fokuslah pada kompetensi, pengalaman, dan potensi kerja pelamar. Jangan menilai berdasarkan kondisi fisiknya. Penyandang disabilitas memiliki kapasitas yang setara dengan pelamar lainnya jika diberi kesempatan yang adil.

3️⃣ Gunakan Media Komunikasi yang Aksesibel
Pastikan undangan wawancara dikirim melalui platform yang mudah diakses, dengan bahasa yang jelas dan tidak bertele-tele. Ini penting bagi pelamar dengan hambatan kognitif, sensorik, atau netra.

4️⃣ Siapkan Lokasi dan Fasilitas yang Ramah Akses
Tempat wawancara sebaiknya bebas hambatan — misalnya tanpa tangga, ada jalur kursi roda, guiding block, atau ruangan yang mudah dijangkau. Sediakan pendamping atau penerjemah jika dibutuhkan, terutama bagi pelamar Tuli atau Netra.

5️⃣ Diskusikan Secara Terbuka Jika Ada Kekhawatiran
Jika ada keraguan tentang bagaimana pelamar akan bekerja, bicarakan langsung dalam wawancara. Ini memberi kesempatan bagi pelamar untuk menjelaskan cara kerja mereka dan dukungan yang biasa mereka gunakan.

6️⃣ Uji Kemampuan Secara Langsung Jika Perlu
Bila masih ragu, berikan tes kerja singkat yang relevan untuk melihat langsung kemampuan pelamar. Pastikan tes tersebut juga bisa diakses dengan teknologi bantu jika diperlukan.

Dengan menerapkan langkah-langkah ini, proses wawancara kerja bisa menjadi lebih inklusif, adil, dan menghargai keberagaman.
Butuh dukungan lebih lanjut? Yuk, konsultasi dengan DNetwork! 💙

 

Halo sobat DNetwork!

Wawancara kerja itu penting. Bisa jadi penentu kamu diterima kerja atau tidak.

CV dan surat lamaran memang penting. Tapi, cara kamu menjawab saat wawancara juga sangat penting. Di wawancara, perusahaan ingin tahu:

  • Siapa kamu?

  • Bisa komunikasi atau tidak?

  • Siap kerja atau belum?

Untuk teman disabilitas, wawancara bisa terasa sulit. Tapi jangan takut. Kalau kamu siap dan percaya diri, kamu bisa!

Berikut tips wawancara kerja yang mudah dipahami:


1. Ikut Pelatihan Wawancara

Ikut pelatihan bisa bantu kamu lebih siap. Banyak pelatihan untuk disabilitas, termasuk dari DNetwork. Di pelatihan, kamu bisa belajar:

  • Cara jawab pertanyaan

  • Latihan percaya diri

  • Simulasi wawancara


2. Latihan Jawab Pertanyaan

Beberapa pertanyaan sering ditanya saat wawancara. Contoh:

  • “Ceritakan tentang diri kamu.”

  • “Apa kelebihan dan kekurangan kamu?”

  • “Kenapa ingin kerja di sini?”

Latihan jawab ini agar kamu tidak bingung. Jawab singkat, jelas, dan yakin.


3. Pakai Baju Rapi

Penampilan itu penting. Pakai baju formal dan bersih. Ini tanda kamu serius dan menghargai wawancara.


4. Percaya Diri

Saat wawancara, coba tetap tenang. Kalau gugup, tarik napas dalam-dalam. Ingat: kamu juga menilai perusahaan, bukan hanya mereka menilai kamu.


5. Fokus pada Kemampuan

Kamu disabilitas? Tidak apa-apa! Jangan minder. Yang penting:

  • Kamu punya kemampuan

  • Kamu punya semangat kerja

  • Kamu bisa kontribusi

Bicarakan keahlian, bukan kondisi.


6. Ceritakan Pengalaman

Gunakan waktu wawancara untuk cerita:

  • Kamu pernah kerja di mana?

  • Ikut pelatihan apa?

  • Pernah buat proyek apa?

Cerita ini bisa bantu HRD melihat kemampuan kamu.


7. Jelaskan Cara Kamu Bekerja

Kalau HRD belum tahu disabilitas kamu, tidak apa-apa, kamu bisa jelaskan:

  • Kamu kerja seperti apa?

  • Kamu pakai alat bantu apa? (misalnya: screen reader, tongkat, kursi roda)

Ini penting agar perusahaan tahu cara mendukung kamu.


Kesimpulan

Wawancara kerja bisa sulit. Tapi ini juga kesempatan. Tunjukkan:

  • Kamu siap

  • Kamu percaya diri

  • Kamu punya kemampuan

Kamu punya potensi besar. Jangan takut! Terus belajar dan ambil peluang yang ada.


Gabung DNetwork yuk!
DNetwork punya program:

  • Pelatihan wawancara

  • Konsultasi CV

  • Info lowongan kerja untuk disabilitas


Kalau kamu mau, aku juga bisa bantu bikin versi video dengan subtitle sederhana atau bahasa isyarat. Mau dicoba?

Hai Sobat DNetwork! 👋 Pernahkah kalian berpikir, apakah informasi lowongan kerja yang kita bagikan sudah inklusif untuk semua orang? Jangan sampai ada yang terlewat kesempatan hanya karena mereka tidak bisa mengakses informasi tersebut. Salah satu kelompok yang sering kali terlewat adalah penyandang disabilitas. Padahal, mereka juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam dunia kerja. Nah, gimana caranya agar informasi lowongan kita bisa diakses oleh semua orang? Yuk, simak tips berikut!

  1. Membangkitkan Kesadaran: Semua Punya Hak yang Sama
    Penting banget untuk kita sadari, bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, punya hak yang sama untuk mendapatkan informasi dan kesempatan. Penyandang disabilitas juga berhak tahu tentang lowongan kerja yang ada. Kita perlu memastikan informasi yang kita buat bisa diakses oleh mereka.
  2. Cek Apakah Semua Orang Bisa Mengakses Informasi
    Sebelum kita sebarkan informasi lowongan kerja, pastikan dulu apakah informasi tersebut bisa diakses dengan mudah oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Kalau ada yang terhambat, kita bisa cari solusi biar lebih inklusif.
  3. Cari Tahu Bagaimana Penyandang Disabilitas Mengakses Informasi
    Penyandang disabilitas mungkin menghadapi tantangan tertentu dalam mengakses informasi. Untuk itu, coba tanya langsung ke Penyandang Disabilitas langsung atau organisasi penyandang disabilitas seperti DNetwork. Maka sobat akan mendapatkan panduan tentang bagaimana cara terbaik agar informasi bisa diakses oleh teman-teman disabilitas.
  4. Gunakan Kalimat yang Sederhana dan Mudah Dipahami
    Saat menulis konten lowongan kerja, usahakan menggunakan kalimat yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Jangan pakai kata-kata yang terlalu panjang atau sulit dimengerti, supaya teman-teman yang kesulitan memahami teks tetap bisa mendapatkan informasi dengan mudah.
  5. Tambahkan Infografis atau Isyarat untuk Teman Tuli
    Kalau memungkinkan, kita bisa menambahkan elemen visual seperti infografis atau gambar dengan isyarat (seperti bahasa isyarat) di dalam konten. Ini akan membantu teman-teman tuli memahami informasi dengan lebih baik.
  6. Pastikan Poster Lowongan Bisa Diakses oleh Teman Netra
    Selain teks, poster atau gambar mengenai lowongan kerja juga harus bisa diakses oleh teman-teman netra. Pastikan tulisan di poster atau gambar dapat dibaca dengan pembaca layar (screen reader) dan gambar yang ada memiliki deskripsi yang jelas.
  7. Website Ramah Akses untuk Semua Orang
    Jika informasi lowongan ada di website, pastikan ada fitur yang memungkinkan orang dengan gangguan penglihatan untuk menyesuaikan tampilan. Misalnya, fitur untuk memperbesar ukuran teks atau mengubah kontras agar lebih mudah dibaca. Kalau bisa, gunakan warna cerah di huruf-huruf penting agar lebih mudah terlihat oleh teman-teman dengan kondisi low vision atau lemah penglihatan.
  8. Formulir Lamaran yang Sederhana dan Jelas
    Hindari membuat formulir lamaran yang terlalu panjang dan rumit. Buatlah form yang sederhana dan mudah dimengerti. Teman-teman dengan hambatan dalam memahami isi pertanyaan pasti akan lebih mudah mengisi formulir yang ringkas dan jelas.
  9. Pastikan Formulir Aksesibel untuk Semua Orang
    Selain sederhana, pastikan formulir lamaran yang kita buat bisa diakses oleh semua orang, termasuk pengguna pembaca layar. Ini akan memastikan semua orang bisa melamar pekerjaan tanpa hambatan.
  10. Bertanya Jika Ragu
    Jika kita merasa ragu apakah informasi lowongan yang kita buat sudah benar-benar inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, jangan ragu untuk bertanya kepada penyandang disabilitas atau organisasi penyandang disabilitas seperti DNetwork. Maka sobat akan mendapatkan informasi ataupun masukan sebelum informasi tersebut dipublikasikan.



Dengan sedikit perhatian dan usaha, kita bisa menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. Jadi, ayo mulai membuat informasi lowongan yang bisa diakses oleh semua orang, termasuk teman-teman penyandang disabilitas! 🌟


Silakan bergabung bersama DNetwork agar lowongan sobat semakin inklusif.

Hai Sobat DNetwork! 🌟

Mencari pekerjaan itu memang bisa jadi tantangan besar, tapi dengan persiapan yang matang dan langkah-langkah yang tepat, kamu pasti bisa meraih kesuksesan! Berikut ini beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan dalam pencarian kerja, supaya lebih mudah dan efektif:

  1. Selalu Yakin dan Asah Skill untuk Siap Bekerja
    Percaya diri itu kunci, Sobat! Terus tingkatkan kemampuan dan keahlian yang kamu punya, karena dunia kerja selalu membutuhkan skill yang up-to-date. Semakin siap kamu, semakin mudah untuk menghadapi tantangan baru di dunia profesional.

  2. Siapkan CV yang Menarik
    Pastikan CV kamu selalu siap dan terlihat menarik. Sesuaikan dengan pekerjaan yang kamu lamar, dan jangan lupa untuk highlight skill serta pengalaman yang relevan. CV yang baik akan memberi kesan positif pertama!

  3. Tambah Wawasan Tentang Trik Interview dan Persiapan Kerja
    Jangan hanya siap dengan CV, tapi juga persiapkan dirimu untuk interview. Pelajari trik menghadapi interview, mulai dari pertanyaan umum hingga cara menjawab dengan percaya diri. Semakin kamu siap, semakin percaya diri saat menghadapi pewawancara!

  4. Bangun Jaringan Relasi
    Jaringan itu penting banget! Terutama yang bisa memberikan informasi seputar lowongan pekerjaan. Jangan ragu untuk membangun koneksi dengan teman-teman, kolega, atau orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang yang kamu tuju.

  5. Terhubung dengan Komunitas Disabilitas
    Bagi teman-teman penyandang disabilitas, penting banget untuk terhubung dengan komunitas yang bisa memberikan informasi seputar lowongan kerja yang inklusif. Selain itu, mereka juga sering berbagi info tentang peraturan dan kesempatan kerja yang sesuai dengan hak-hak penyandang disabilitas.

  6. Rajin Mencari Informasi di Platform Pencarian Kerja
    Jangan malas mencari lowongan! Gunakan platform pencarian kerja yang ramah bagi penyandang disabilitas. Dengan begitu, kamu bisa menemukan lebih banyak peluang yang sesuai dengan keahlian dan kemampuanmu.

  7. Cari Perusahaan yang Inklusif
    Banyak perusahaan yang kini membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas. Cobalah mencari informasi tentang perusahaan yang inklusif dan memiliki kebijakan yang mendukung keberagaman di tempat kerja.

  8. Update Teknologi untuk Meningkatkan Pencarian Kerja
    Di dunia digital sekarang, teknologi bisa jadi sahabat terbaik kamu. Pastikan perangkat dan aplikasi yang kamu gunakan bisa membantu dalam mengakses dokumen CV dan mengikuti perkembangan lowongan kerja dengan mudah.

Jadi, Sobat DNetwork, jangan takut untuk mencoba dan terus belajar! Dengan persiapan yang baik, kesempatan kerja yang kamu impikan akan semakin dekat. Semangat terus dalam pencarian kerjamu! 💼🚀

Ingin pencarian kerjamu makin sukses? Yuk bergabung bersama DNetwork untuk mendapatkan info lowongan kerja yang terbuka bagi Penyandang Disabilitas.

 

#DNetwork #PencarianKerja #TipsKerja #KomunitasDisabilitas #KerjaInklusif

Teks foto: Tangkapan layar dari salah satu sesi webinar Aku Mampu Berbisnis.

 

Melanjutkan kesuksesan Aku Mampu Berbisnis tahun lalu, DNetwork kembali menggelar program tersebut pada tahun 2021. Antusiasme penyandang disabilitas di Indonesia untuk mengikuti program ini ternyata semakin meningkat. Lebih dari 100 penyandang disabilitas dari seluruh penjuru Indonesia mendaftarkan diri untuk mengikuti rangkaian program yang berjalan sejak Juni lalu.

Ada berbeda hal yang berbeda dari program Aku Mampu Berbisnis kali ini. Pertama, materi yang diberikan kepada para peserta tidak lagi seputar dasar-dasar dan motivasi wirausaha. Mengingat sudah banyaknya peserta yang bisnisnya telah berada di tahap pengembangan, DNetwork memutuskan untuk memberikan materi yang lebih sesuai dan berfokus pada digitalisasi bisnis. Berkat kerja sama dengan TokoTalk, sebuah startup Indonesia yang fokus dalam menyediakan website e-commerce, peserta Aku Mampu Berbisnis mendapatkan ilmu yang tepat sasaran dan disampaikan oleh para ahli di bidangnya, seperti pengaturan toko online, SEO, digital marketing, dan pengelolaan media sosial.

Setelah rangkaian webinar Aku Mampu Berbisnis usai, pada bulan Juli dilakukan penilaian terhadap seluruh peserta dengan memperhitungkan tingkat keseriusan dalam membangun bisnis dan potensi perkembangan bisnisnya. Terpilihlah empat peserta yang mendapatkan bantuan modal masing-masing Rp 2.000.000 ditambah fasilitas mentoring dari Pratisara Bumi Foundation, dan lima orang yang mendapatkan fasilitas mentoring saja dari LatihID. Melihat semangat dan juga potensi wirausaha dari para penyandang disabilitas di Indonesia, DNetwork berharap program ini akan berkelanjutan dan dapat memberi dampak positif yang lebih luas lagi. 

(Salah seorang barista dari Jumping Stone Bali menjelaskan jenis-jenis alat pembuat kopi saat training Senin (21/6) lalu)

DNetwork - Jaringan Kerja Disabilitas bekerja sama dengan ThisAble Enterprise menyelenggarakan serangkaian pelatihan seru bagi penyandang disabilitas di daerah Bali. Rangkaian pelatihan ini dilaksanakan secara tatap muka, dengan menerapkan protokol kesehatan yang berlaku selama pandemi. Pelatihan pertama diselenggarakan pada Sabtu, 19 Juni 2021 yaitu pelatihan membuat kue dan dilajutkan dengan pelatihan foto produk.
 
Pelatihan membuat kue dirasa penting dan bermanfaat mengingat bisnis kuliner merupakan salah satu potensi usaha di saat pandemi. Sekitar 30 peserta diajari cara membuat  kue kering sederhana yang diisi dengan krim berbagai rasa. Setelah praktik membuat kue, peserta juga diajak memahami dan mempraktikkan teknik foto produk. DNetwork percaya, dalam bisnis apa pun, termasuk kuliner, kualitas foto yang bagus akan semakin menarik hati pembeli.
 
Pelatihan selanjutnya diadakan pada Senin, 21 Juni 2021. Sekitar 30 peserta diajak berkenalan dengan sebuat perusahaan ecommerce yaitu JD.ID yang memiliki program komisi lewat platformnya. Dengan program ini, peserta dapat menambah pemasukan harian dengan mudah lewat memanfaatkan ponsel pintarnya. Setelah pelatihan dari JD.ID ini, peserta diperkenalkan pada salah satu bisnis yang juga potensinya besar yaitu kopi. Mendatangkan barista berpengalaman dari Jumping Stone Coffee Bali, peserta diberikan pemahaman bahwa bisnis kopi tidak harus selalu mahal dan sekaligus diberi kesempatan praktik langsung menggunakan alat-alat pembuatan kopi yang tersedia.

Sabtu lalu (3/7) DNetwork berkesempatan ngobrol dengan Arrohma Sukma dan Ani Handayani mengenai profesi mereka sebagai petugas call centre di acara Kenali Profesi.

Arrohma saat ini bekerja sebagai petugas call centre di Bank Mandiri dan berdomisili di Jogjakarta. Di kesehariannya ia melayani pelanggan melalui telpon dari berbagai daerah di Indonesia. Lain halnya dengan Ani Handayani yang bekerja di bank BTPN di Kota Semarang. Ia lebih banyak melayani pelanggan melalui media tertulis seperti e-mail, chat, ataupun sosial media.

Sebagai petugas call centre Arrohma dan Ani sama-sama harus menguasai produk yang dimiliki oleh perusahaan masing-masing, sehingga mereka dapat membantu pelanggan memecahkan masalahnya ataupun mendapatkan informasi yang benar dan detail mengenai produk. Selain itu seorang petugas call centre juga harus tahu bagaimana cara berkomunikasi yang baik, benar dan bersopan santun.

Lalu bagaimana jika ada pelanggan yang kurang sopan? Arrohma dan Ani menuturkan bahwa meskipun pelanggan tersebut kurang sopan, namun harus tetap dihadapi dengan sopan dan santun. "Biasanya pelanggan itu bukan marah kepada kita, tapi kepada permasalahannya. Karena itu kita harus tetap sopan dan membantu.", kata Arrohma.

Ada banyak lagi nih hal yang dibahas dalam webinar kali ini. Jika kamu tidak sempat mengikuti sesi Zoom-nya, tidak usah khawatir karena kamu juga bisa menyaksikan tayangan ulangnya lewat Youtube. Silakan klik link ini, ya https://youtu.be/CVzJnYWgwgk .

Profesi apa lagi nih yang akan dibahas lewat webinar Kenali Profesi?
Tunggu kabarnya di media sosial DNetwork, ya!

Foto: 9 perwakilan organisasi disabilitas yang berkomintmen mengembangkan program Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Disabilitas di Provinsi Bali

 

9 organisasi disabilitas berkomitmen untuk menerapkan program Jaminan Kesehatan Khusus (Jamkesus) Disabilitas di Provinsi Bali, termasuk diantaranya adalah DNetwork yang akan turut berperan aktif dalam merencanakan, mengawasi, mensosialisasikan dan memberi masukan terhadap jalannya program Jamkesus Provinsi Bali. 

Untuk mengembangkan model Jamkesus yang sesuai dengan penyandang disabilitas di Provinsi Bali. Team Gugus Tugas akan mengadakan 3 pertemuan dalam setahun guna membahas langkah-langkah apa saja yang harus dilakukan untuk memaksimalkan kerja dari Team Gugus Tugas. Pertemuan pertama telah diadakan tanggal 27 Mei 2021 lalu untuk membentuk Gugus Tugas alat bantu adaptif. Gugus Tugas ini nantinya bertugas untuk memastikan tersedianya alat bantu dan jaminan kesehatan yang layak dan mampu mendukung kehidupan penyandang disabilitas di Bali.  

Program Jamkesus ini sebelumnya telah sukses dilaksanakan di Provinsi D.I. Yogyakarta dan kini akan diadaptasi di Provinsi Bali. Langkah ini diinisiasi oleh Puspadi Bali, Annika Linden Centre, dan UCPRUK dengan menggandeng 5 organisasi penyandang disabilitas (OPD) dan 4 Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS). Selain itu Gugus Tugas ini juga akan melibatkan perwakilan pemerintah sebanyak 5 orang yang rencananya akan diundang pada pertemuan kedua di bulan Juli mendatang. Harapannya terjadi kerjasama yang baik antara OPD, LKS, dan juga pemerintah, sehingga program Jamkesus Provinsi Bali dapat terlaksana dengan optimal dan meningkatkan kesejahteraan penyandang disabilitas di Provinsi Bali.