Hai Sobat DNetwork! πŸ‘‹ Pernahkah kalian berpikir, apakah informasi lowongan kerja yang kita bagikan sudah inklusif untuk semua orang? Jangan sampai ada yang terlewat kesempatan hanya karena mereka tidak bisa mengakses informasi tersebut. Salah satu kelompok yang sering kali terlewat adalah penyandang disabilitas. Padahal, mereka juga berhak mendapatkan kesempatan yang sama dalam dunia kerja. Nah, gimana caranya agar informasi lowongan kita bisa diakses oleh semua orang? Yuk, simak tips berikut!

  1. Membangkitkan Kesadaran: Semua Punya Hak yang Sama
    Penting banget untuk kita sadari, bahwa setiap orang, tanpa terkecuali, punya hak yang sama untuk mendapatkan informasi dan kesempatan. Penyandang disabilitas juga berhak tahu tentang lowongan kerja yang ada. Kita perlu memastikan informasi yang kita buat bisa diakses oleh mereka.
  2. Cek Apakah Semua Orang Bisa Mengakses Informasi
    Sebelum kita sebarkan informasi lowongan kerja, pastikan dulu apakah informasi tersebut bisa diakses dengan mudah oleh semua orang, termasuk penyandang disabilitas. Kalau ada yang terhambat, kita bisa cari solusi biar lebih inklusif.
  3. Cari Tahu Bagaimana Penyandang Disabilitas Mengakses Informasi
    Penyandang disabilitas mungkin menghadapi tantangan tertentu dalam mengakses informasi. Untuk itu, coba tanya langsung ke Penyandang Disabilitas langsung atau organisasi penyandang disabilitas seperti DNetwork. Maka sobat akan mendapatkan panduan tentang bagaimana cara terbaik agar informasi bisa diakses oleh teman-teman disabilitas.
  4. Gunakan Kalimat yang Sederhana dan Mudah Dipahami
    Saat menulis konten lowongan kerja, usahakan menggunakan kalimat yang sederhana, jelas, dan mudah dipahami. Jangan pakai kata-kata yang terlalu panjang atau sulit dimengerti, supaya teman-teman yang kesulitan memahami teks tetap bisa mendapatkan informasi dengan mudah.
  5. Tambahkan Infografis atau Isyarat untuk Teman Tuli
    Kalau memungkinkan, kita bisa menambahkan elemen visual seperti infografis atau gambar dengan isyarat (seperti bahasa isyarat) di dalam konten. Ini akan membantu teman-teman tuli memahami informasi dengan lebih baik.
  6. Pastikan Poster Lowongan Bisa Diakses oleh Teman Netra
    Selain teks, poster atau gambar mengenai lowongan kerja juga harus bisa diakses oleh teman-teman netra. Pastikan tulisan di poster atau gambar dapat dibaca dengan pembaca layar (screen reader) dan gambar yang ada memiliki deskripsi yang jelas.
  7. Website Ramah Akses untuk Semua Orang
    Jika informasi lowongan ada di website, pastikan ada fitur yang memungkinkan orang dengan gangguan penglihatan untuk menyesuaikan tampilan. Misalnya, fitur untuk memperbesar ukuran teks atau mengubah kontras agar lebih mudah dibaca. Kalau bisa, gunakan warna cerah di huruf-huruf penting agar lebih mudah terlihat oleh teman-teman dengan kondisi low vision atau lemah penglihatan.
  8. Formulir Lamaran yang Sederhana dan Jelas
    Hindari membuat formulir lamaran yang terlalu panjang dan rumit. Buatlah form yang sederhana dan mudah dimengerti. Teman-teman dengan hambatan dalam memahami isi pertanyaan pasti akan lebih mudah mengisi formulir yang ringkas dan jelas.
  9. Pastikan Formulir Aksesibel untuk Semua Orang
    Selain sederhana, pastikan formulir lamaran yang kita buat bisa diakses oleh semua orang, termasuk pengguna pembaca layar. Ini akan memastikan semua orang bisa melamar pekerjaan tanpa hambatan.
  10. Bertanya Jika Ragu
    Jika kita merasa ragu apakah informasi lowongan yang kita buat sudah benar-benar inklusif dan dapat diakses oleh semua orang, jangan ragu untuk bertanya kepada penyandang disabilitas atau organisasi penyandang disabilitas seperti DNetwork. Maka sobat akan mendapatkan informasi ataupun masukan sebelum informasi tersebut dipublikasikan.



Dengan sedikit perhatian dan usaha, kita bisa menciptakan dunia kerja yang lebih inklusif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang. Jadi, ayo mulai membuat informasi lowongan yang bisa diakses oleh semua orang, termasuk teman-teman penyandang disabilitas! 🌟


Silakan bergabung bersama DNetwork agar lowongan sobat semakin inklusif.

Hai Sobat DNetwork! 🌟

Mencari pekerjaan itu memang bisa jadi tantangan besar, tapi dengan persiapan yang matang dan langkah-langkah yang tepat, kamu pasti bisa meraih kesuksesan! Berikut ini beberapa tips dan trik yang bisa kamu terapkan dalam pencarian kerja, supaya lebih mudah dan efektif:

  1. Selalu Yakin dan Asah Skill untuk Siap Bekerja
    Percaya diri itu kunci, Sobat! Terus tingkatkan kemampuan dan keahlian yang kamu punya, karena dunia kerja selalu membutuhkan skill yang up-to-date. Semakin siap kamu, semakin mudah untuk menghadapi tantangan baru di dunia profesional.

  2. Siapkan CV yang Menarik
    Pastikan CV kamu selalu siap dan terlihat menarik. Sesuaikan dengan pekerjaan yang kamu lamar, dan jangan lupa untuk highlight skill serta pengalaman yang relevan. CV yang baik akan memberi kesan positif pertama!

  3. Tambah Wawasan Tentang Trik Interview dan Persiapan Kerja
    Jangan hanya siap dengan CV, tapi juga persiapkan dirimu untuk interview. Pelajari trik menghadapi interview, mulai dari pertanyaan umum hingga cara menjawab dengan percaya diri. Semakin kamu siap, semakin percaya diri saat menghadapi pewawancara!

  4. Bangun Jaringan Relasi
    Jaringan itu penting banget! Terutama yang bisa memberikan informasi seputar lowongan pekerjaan. Jangan ragu untuk membangun koneksi dengan teman-teman, kolega, atau orang-orang yang sudah berpengalaman di bidang yang kamu tuju.

  5. Terhubung dengan Komunitas Disabilitas
    Bagi teman-teman penyandang disabilitas, penting banget untuk terhubung dengan komunitas yang bisa memberikan informasi seputar lowongan kerja yang inklusif. Selain itu, mereka juga sering berbagi info tentang peraturan dan kesempatan kerja yang sesuai dengan hak-hak penyandang disabilitas.

  6. Rajin Mencari Informasi di Platform Pencarian Kerja
    Jangan malas mencari lowongan! Gunakan platform pencarian kerja yang ramah bagi penyandang disabilitas. Dengan begitu, kamu bisa menemukan lebih banyak peluang yang sesuai dengan keahlian dan kemampuanmu.

  7. Cari Perusahaan yang Inklusif
    Banyak perusahaan yang kini membuka kesempatan bagi penyandang disabilitas. Cobalah mencari informasi tentang perusahaan yang inklusif dan memiliki kebijakan yang mendukung keberagaman di tempat kerja.

  8. Update Teknologi untuk Meningkatkan Pencarian Kerja
    Di dunia digital sekarang, teknologi bisa jadi sahabat terbaik kamu. Pastikan perangkat dan aplikasi yang kamu gunakan bisa membantu dalam mengakses dokumen CV dan mengikuti perkembangan lowongan kerja dengan mudah.

Jadi, Sobat DNetwork, jangan takut untuk mencoba dan terus belajar! Dengan persiapan yang baik, kesempatan kerja yang kamu impikan akan semakin dekat. Semangat terus dalam pencarian kerjamu! πŸ’ΌπŸš€

Ingin pencarian kerjamu makin sukses? Yuk bergabung bersama DNetwork untuk mendapatkan info lowongan kerja yang terbuka bagi Penyandang Disabilitas.

 

#DNetwork #PencarianKerja #TipsKerja #KomunitasDisabilitas #KerjaInklusif

Hari ini, kita merayakan Hari Pendengaran Sedunia, yang mengingatkan kita semua tentang pentingnya menjaga kesehatan pendengaran. Bagi teman-teman penyandang disabilitas pendengaran, ini bukan hanya soal mendengar, tetapi juga tentang mendapatkan akses yang setara dalam setiap aspek kehidupan, termasuk dalam kesempatan kerja.

Kita tahu banyak penyandang disabilitas pendengaran yang memiliki potensi luar biasa dan siap berkontribusi di dunia kerja. Namun, tantangan yang mereka hadapi masih cukup besar, seperti terbatasnya aksesibilitas di tempat kerja dan kurangnya kesempatan yang inklusif. Padahal, dengan adanya teknologi adaptif, seperti alat bantu dengar dan alat translite audio ke teks, mereka bisa lebih mudah berkomunikasi dan tetap produktif dalam lingkungan profesional.

Harapannya, semakin banyak tempat kerja yang melangkah menuju dunia kerja yang inklusif, di mana kesadaran bahwa penyandang disabilitas pendengaran bisa bekerja dengan maksimal, apabila tersedia akses yang memadai sesuai dengan kebutuhan mereka. Misalnya, alat bantu dengar yang disesuaikan, serta memanfaatkan teknologi seperti sistem translite audio ke tex dan bahasa isyarat , yang mempermudah komunikasi. Dengan cara ini, penyandang disabilitas pendengaran bisa bersaing di dunia kerja tanpa hambatan, dengan kesempatan yang setara untuk berkembang dan sukses.

Mari kita semua bersama-sama mendukung penyandang disabilitas pendengaran, agar mereka bisa meraih kesempatan kerja yang adil dan mendapatkan akses yang mereka butuhkan untuk berkembang. Inklusi sosial di dunia kerja bukan hanya penting, tetapi juga memberikan dampak positif bagi keberagaman dan inovasi di setiap sektor.

Hai Sobat DNetwork! 🌟

Kita semua tahu, keberagaman di tempat kerja itu penting. Tapi, tahukah Sobat? Keberagaman yang sesungguhnya tidak hanya mencakup perbedaan gender, suku, atau latar belakang, tetapi juga inklusi bagi mereka yang memiliki disabilitas. Saat perusahaan membuka pintu untuk mereka, bukan hanya kesempatan yang diberikan, tetapi potensi luar biasa yang terkadang terabaikan pun dapat berkembang! Jadi, mari kita simak langkah-langkah praktis yang bisa kita ambil untuk membangun tim yang lebih inklusif dengan fokus pada penyandang disabilitas:

 

  • Edukasi Tim Tentang Inklusi Disabilitas
    Pertama-tama, penting untuk menyadarkan seluruh tim mengenai esensi inklusi disabilitas. Agar lebih memahami, perusahaan bisa menyelenggarakan workshop atau pelatihan tentang berbagai jenis disabilitas dan cara kita bisa mendukung rekan kerja dengan kebutuhan yang berbeda-beda. Ini akan membuka wawasan dan mempersiapkan semua orang untuk lebih menghargai perbedaan.

  • Menciptakan Ruang Kerja yang Ramah Akses
    Salah satu langkah penting adalah memastikan bahwa tempat kerja benar-benar dapat diakses oleh semua orang, tanpa terkecuali. Mulai dari ruang kantor yang ramah disabilitas, hingga teknologi yang mendukung penyandang disabilitas untuk bekerja dengan lancar. Ini bukan hanya tentang memenuhi persyaratan, tetapi tentang memberi kesempatan bagi setiap individu untuk bekerja tanpa hambatan.

  • Menghilangkan Stigma Negatif Terhadap Penyandang Disabilitas
    Seringkali, orang dengan disabilitas terhalang oleh pandangan stereotip atau stigma. Untuk itu, perusahaan perlu menyediakan pelatihan untuk membantu seluruh tim memahami bahwa akses dan kebutuhan setiap orang berbeda-beda, sehingga kemampuan akan terhambat apabila tidak tersedianya akses. tetapi setiap orang berhak mendapatkan kesempatan yang sama untuk berkembang.

  • Kepemimpinan yang Memberi Teladan Inklusif
    Para pemimpin harus menjadi panutan dalam memajukan inklusi disabilitas. Tidak hanya mendukung kebijakan inklusif, tetapi juga mengaplikasikannya dalam tindakan nyata, memastikan bahwa setiap anggota tim, terlepas dari keterbatasannya, diberikan peluang yang sama untuk berkontribusi.

  • Memberikan Dukungan Fasilitas yang Tepat
    Penyediaan fasilitas yang mendukung sangat penting. Misalnya, perangkat teknologi adaptif yang mempermudah penyandang disabilitas dalam melakukan pekerjaan mereka dan aksesibilitas gedung yang memadai. Selain itu, tempat kerja yang nyaman dan pengaturan jadwal yang fleksibel bisa meningkatkan produktivitas mereka.

  • Evaluasi Berkelanjutan untuk Perbaikan
    Proses inklusi itu berkesinambungan. Oleh karena itu, evaluasi rutin perlu dilakukan untuk memastikan kebijakan inklusi benar-benar berjalan efektif. Dengan evaluasi, kita bisa mengetahui apakah ada area yang perlu diperbaiki atau dikembangkan agar lebih mendukung setiap individu.

 

Bagaimana Jika Perusahaan Belum Memiliki Karyawan Disabilitas?

Jika perusahaan Sobat belum memiliki karyawan penyandang disabilitas, tidak perlu khawatir! Ada beberapa langkah yang bisa diambil:

  • Implementasikan Kebijakan Rekrutmen yang Ramah Disabilitas dengan menentukan kebijakan yang terbuka dan mendukung, agar kandidat dengan disabilitas merasa tertarik dan percaya diri untuk melamar.
  • Bangun Kerjasama dengan Organisasi Penyandang Disabilitas dengan meLakukan kolaborasi bersama lembaga yang fokus pada penyediaan pekerjaan bagi penyandang disabilitas seperti DNetwork untuk membuka lebih banyak kesempatan informasi posisi mana yang bisa dikerjakan oleh Penyandang Disabilitas.
  • Tingkatkan Infrastruktur dan Teknologi Aksesibilitas sesuai dengan kebutuhan Penyandang Disabilitas Investasi dalam perbaikan fasilitas dan teknologi di tempat kerja adalah langkah pertama yang sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang inklusif bagi semua.

πŸ’‘ Ingat, inklusi disabilitas bukan hanya soal memberi kesempatan yang sama, tetapi memberikan ruang bagi setiap individu untuk tumbuh, berkontribusi, dan meraih potensi terbaiknya!

Menerapkan inklusi di tempat kerja memang butuh langkah nyata, dan DNetwork siap membantu! Melalui Disability Inclusion Training, perusahaan Anda akan mendapatkan wawasan mendalam tentang inklusi penyandang disabilitas, mulai dari rekrutmen hingga menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah akses.

Dengan pelatihan ini, tim Anda akan lebih siap dalam membangun budaya kerja yang inklusif dan memberdayakan setiap individu tanpa terkecuali. Mari bersama-sama wujudkan dunia kerja yang lebih terbuka untuk semua!

πŸ”— Tertarik untuk tahu lebih lanjut? Kunjungi DNetwork dan mulai perjalanan inklusi perusahaan Anda sekarang!

Dalam kemajuan teknologi saat ini, kita telah menyaksikan perubahan besar dalam lingkungan kerja. Salah satu perubahan paling terlihat adalah bergesernya kita ke arah bekerja jarak jauh. Meskipun begitu, kita tidak boleh melupakan pentingnya memasukkan karyawan dengan disabilitas dalam proyek kolaboratif. Ini tetap menjadi hal yang sangat penting bagi perusahaan yang ingin mempertahankan nilai-nilai inklusif.

Strategi yang dapat dilakukan

Sekarang, mari kita bahas bagaimana strategi perusahaan agar dapat merancang proyek kolaboratif yang memperhitungkan berbagai jenis disabilitas dan memastikan kontribusi yang efektif.

Penugasan Peran yang Tepat

Salah satu kunci utama dalam mengintegrasikan karyawan dengan disabilitas dalam proyek kolaboratif adalah dengan memahami  keahlian dan keterampilan dari setiap individu secara cermat. Perusahaan harus memastikan bahwa tugas yang diberikan sesuai dengan kemampuan dan keterampilan karyawan tersebut. Ini berarti mencari peran yang dapat mereka lakukan dengan baik, dengan memperhitungkan kebutuhan khusus yang mungkin mereka miliki. Sebagai contoh, karyawan dengan disabilitas visual mungkin lebih efektif dalam analisis data atau pemrosesan teks, sementara yang memiliki disabilitas motorik dapat menonjol dalam penelitian dan perencanaan. 

Kolaborasi Online yang aksesibel:

Ketersediaan platform kolaborasi yang mendukung pekerjaan tim, terlepas dari jarak fisik, adalah kunci. Dalam hal ini, pemilihan alat kolaborasi yang memperhitungkan beragamnya anggota tim adalah hal yang sangat penting. Aplikasi kolaboratif yang mendukung aksesibilitas. Seperti dukungan pembaca layar atau penggunaan navigasi keyboard, memastikan semua anggota tim dapat berpartisipasi dengan baik. Pastikan juga bahwa tim memahami cara menggunakan alat-alat ini dan memiliki akses ke dukungan teknis ketika diperlukan.

Komunikasi yang Ramah Disabilitas:

Komunikasi yang efektif adalah pondasi dari kolaborasi yang sukses. Perusahaan harus memastikan bahwa cara komunikasi yang digunakan memperhitungkan berbagai kebutuhan komunikasi yang mungkin dimiliki oleh karyawan dengan disabilitas. Misalnya, karyawan dengan disabilitas pendengaran dapat memerlukan terjemahan bahasa isyarat atau teks alternatif. Jadwal rapat yang fleksibel dan memberikan pemberitahuan sebelumnya memungkinkan karyawan untuk menyesuaikan lingkungan kerja mereka sesuai dengan kebutuhan mereka. 

Baca juga: 

Ramah Disabilitas dengann Innklusi dan Kesetaraan Kerja 

Contoh Penerapan

kita dapat menemukan sejumlah perusahaan terkemuka yang telah menunjukkan dukungan sungguh-sungguh terhadap inklusi karyawan dengan disabilitas dalam proyek kolaboratif. Salah satu contoh terbaik adalah XyzTech, sebuah perusahaan teknologi ternama yang telah mengambil langkah-langkah luar biasa dalam hal ini. Mereka tidak hanya berfokus pada memastikan alat-alat kerja mereka sesuai dengan pedoman aksesibilitas, tetapi juga memberikan perhatian khusus dengan membentuk tim dukungan internal. Tim ini hadir untuk memberikan bantuan kepada karyawan dengan disabilitas yang mungkin menghadapi kendala teknis dalam menjalankan tugas mereka.

Langkah konkret seperti ini mencerminkan semangat dan komitmen sejati XyzTech untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah disabilitas. Ini  merupakan sebuah upaya nyata untuk memberikan dukungan dan peluang kepada semua anggota tim, tanpa terkecuali. Tindakan positif seperti ini adalah contoh bagaimana perusahaan dapat membuat perubahan yang berarti dan memastikan bahwa semua karyawan dapat berkembang dan memberikan kontribusi mereka secara optimal.

Saat mengintegrasikan karyawan dengan disabilitas dalam proyek kolaboratif, kita akan menghadapi tantangan nyata. Namun, tantangan ini harus dilihat sebagai kesempatan untuk menciptakan lingkungan kerja yang lebih inklusif dan beragam. Selain itu, kami ingin mengajak Anda untuk berkolaborasi dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja disabilitas yang berkomitmen pada inklusifitas dunia kerja. Bersama-sama, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang lebih ramah disabilitas dan memberi semua individu kesempatan untuk mengembangkan potensi dan berkontribusi. 

Untuk informasi lebih lanjut, silakan hubungi kami via Email di; [email protected].

Dalam masyarakat yang semakin menyadari inklusi dan kesetaraan, penting bagi kita untuk menciptakan lingkungan kerja yang ramah dan inklusif bagi semua individu, termasuk disabilitas. Disabilitas adalah bagian dari keberagaman manusia yang harus kita hormati, bukan menjadi penghambat kesempatan kerja dan peningkatan karir.

Disabilitas dan Dampaknya Bagi Dunia Kerja

Disabilitas mencakup berbagai kondisi yang dapat mempengaruhi mobilitas fisik, kemampuan sensorik, kesehatan kognitif atau mental seseorang. Sayangnya, asumsi dan stereotip negatif tentang disabilitas masih ada di tengah masyarakat, termasuk di dunia kerja. Hal ini dapat menyebabkan stigma dan diskriminasi terhadap penyandang disabilitas, yang mengarah pada terbatasnya akses ke pekerjaan dan peluang karir.

Dampak dari stigma dan diskriminasi ini sangat merugikan masyarakat dan perusahaan. Banyak penyandang disabilitas berbakat dapat memberikan kontribusi yang berharga bagi organisasi, tetapi peluang ini terkadang terbatas karena berbagai hambatan dalam inklusi dan kesetaraan.

Pentingnya Inklusi dan Peluang Kerja untuk Disabilitas

Mengkampanyekan inklusi dan kesetaraan untuk kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas merupakan tugas bersama seluruh masyarakat, termasuk perusahaan dan pemerintah. Beberapa alasan mengapa inklusi dan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas penting adalah sebagai berikut:

Keanekaragaman dan Kreativitas

Menyediakan lingkungan kerja yang inklusif akan memunculkan bakat dan perspektif baru. Ini mendorong kreativitas dan inovasi yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesuksesan perusahaan.

Kepuasan Karyawan

Menciptakan lingkungan yang inklusif dan ramah disabilitas akan meningkatkan kepuasan karyawan secara keseluruhan. Karyawan yang merasa dihargai dan didukung cenderung lebih produktif dan berdedikasi.

Reputasi Perusahaan

Perusahaan yang mengadopsi praktik inklusif akan memiliki reputasi yang baik sebagai tempat kerja yang adil. Ini akan menarik bakat terbaik dari berbagai latar belakang.

Kepatuhan Hukum

Negara telah mengeluarkan undang-undang yang melindungi hak-hak pekerja penyandang disabilitas serta mempromosikan inklusi dan kesetaraan di tempat kerja. Menyediakan kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas merupakan persyaratan hukum yang harus dipatuhi oleh perusahaan.

Langkah-langkah untuk Membangun Dunia Kerja yang Inklusif

Membangun dunia kerja yang inklusif dan ramah disabilitas membutuhkan komitmen semua pihak. Berikut adalah beberapa langkah yang dapat dilakukan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif:

Edukasi dan Pelatihan

Memberikan pelatihan dan edukasi kepada seluruh karyawan tentang inklusi dan kesetaraan disabilitas merupakan langkah penting untuk mengubah persepsi dan sikap yang mungkin masih ada.

Tinjauan Kebijakan

Meninjau kebijakan dan praktik perusahaan untuk memastikan tidak ada hambatan atau diskriminasi terhadap karyawan penyandang disabilitas.

Akomodasi

Bekerja dengan penyandang disabilitas untuk menyediakan akomodasi yang diperlukan agar mereka dapat bekerja secara efektif.

Rekrutmen yang Adil

Memastikan bahwa proses rekrutmen tidak diskriminatif dan memberikan kesempatan yang sama bagi semua pelamar, termasuk penyandang disabilitas.

Pengembangan Karir

Memberikan kesempatan kepada tenaga kerja disabilitas untuk mengembangkan karir melalui pelatihan dan promosi sesuai dengan prestasinya.

Baca juga: 

DNetwork Dukung Penyandang Disabilitas Melalui Aku Mampu: Bekerja di Era Digital

Kolaborasi

Berkolaborasi dengan lembaga atau organisasi yang berfokus pada pewujudan lingkungan kerja yang inklusif, dapat membantu menemukan talenta berbakat dari penyandang disabilitas.

Menyediakan  kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas merupakan langkah penting dalam menciptakan dunia kerja yang lebih beragam dan adil. Perusahaan memiliki peran kunci dalam mendorong perubahan ini dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

Salah satu langkah konkrit untuk menciptakan inklusi dan kesetaraan dalam dunia kerja adalah berkolaborasi dengan DNetwork sebagai mitra strategis. DNetwork adalah platform inovatif yang bertujuan untuk menjadi penghubung antara penyandang disabilitas dan dunia kerja. Platform ini menjadi jaringan bagi perusahaan dan organisasi untuk mencari dan merekrut karyawan berbakat dengan berbagai latar belakang, termasuk disabilitas.

Bagi penyandang disabilitas, DNetwork merupakan pintu masuk untuk mengeksplorasi peluang karir, mengasah keterampilan, dan berkontribusi pada dunia kerja.

Jadi, mari bergabung bersama DNetwork dan berperan aktif dalam menciptakan dunia kerja yang inklusif dan adil untuk semua. 

Temukan pentingnya inklusi dan kesetaraan bagi karyawan disabilitas dalam dunia kerja. Menuju lingkungan kerja yang inklusif bersama DNetwork. 

Ketika kita berbicara tentang perluasan kesempatan kerja disabilitas, kita juga berbicara tentang membuka pintu menuju impian dan potensi yang mungkin dibatasi oleh hambatan fisik dan sosial. Di era inklusivitas dan kesempatan yang setara, mengupayakan akses yang sama terhadap karir bagi semua individu merupakan tugas mendesak dan panggilan moral.


Upaya untuk mengatasi tantangan
Keberagaman adalah kekayaan, dan memastikan bahwa setiap orang memiliki akses yang sama terhadap peluang karir adalah prinsip mendasar. Artikel ini bertujuan untuk menyoroti betapa mendesaknya upaya ini, serta menyoroti potensi dan aspirasi luar biasa yang dimiliki kaum muda penyandang disabilitas. Lebih dari sekedar menyediakan lapangan kerja, ini juga tentang memberi mereka kesempatan untuk berkembang, berkontribusi dan mewujudkan impian mereka.


Tantangan Pendidikan dan Karir
Langkah pertama dalam mendukung kesempatan kerja bagi penyandang disabilitas muda adalah mengatasi tantangan yang mereka hadapi dalam mencapai pendidikan dan memasuki dunia kerja. Mereka seringkali menghadapi hambatan fisik, seperti terbatasnya aksesibilitas, serta hambatan sosial dan ekonomi yang mungkin membatasi peluang mereka. Tak hanya itu, stigma dan persepsi negatif juga bisa menjadi kendala dalam mencapai tujuannya. Oleh karena itu, penting untuk merangkul pendidikan inklusif dan menciptakan lingkungan di mana penyandang disabilitas dapat tumbuh dan berkembang.


Pentingnya Pendidikan Inklusif
Pendidikan inklusif berperan penting dalam mempersiapkan generasi muda penyandang disabilitas menghadapi tantangan di dunia kerja. Dalam lingkungan pendidikan inklusif, mereka tidak hanya memperoleh pengetahuan dan keterampilan akademis, namun juga belajar menghargai perbedaan dan bekerja secara efektif dalam kelompok yang beragam. Pendidikan ini memberikan landasan yang kokoh untuk membangun karir yang sukses. Melalui integrasi yang lebih baik dalam sistem pendidikan, generasi muda ini akan mempunyai kesempatan untuk mengembangkan potensinya tanpa batasan.


Peran Sekolah dalam Pendidikan Keterampilan
Sekolah mempunyai tanggung jawab besar dalam memberikan dukungan kepada generasi muda penyandang disabilitas. Selain memberikan pendidikan akademis, sekolah juga dapat mengembangkan keterampilan sosial, komunikasi, dan pemecahan masalah yang penting dalam dunia kerja. Program pendidikan keterampilan juga harus dirancang untuk mengakomodasi kebutuhan individu, membantu mereka mengasah keterampilan sesuai minat dan potensinya. Dengan memberikan pelatihan yang relevan, sekolah dapat membantu generasi muda penyandang disabilitas agar lebih siap menghadapi tantangan yang ada di dunia kerja.


Artikel terkait:
Pengen Rekrut Talent Dengan Disabilitas, Tapi Ga Tau Mulai Dari Mana?


Program Pelatihan dan Magang
Untuk menutup kesenjangan antara pendidikan dan dunia kerja, program pelatihan dan magang merupakan langkah penting. Program ini tidak hanya memberikan kesempatan untuk mempraktikkan keterampilan yang telah mereka pelajari, namun juga membantu generasi muda penyandang disabilitas mengembangkan rasa percaya diri dan kemandirian. Melalui pengalaman nyata di lingkungan kerja, mereka dapat memahami dinamika industri dan merasa lebih siap menghadapi tuntutan dunia profesional. Program ini juga membuka kesempatan bagi perusahaan untuk mengenal calon karyawan dengan latar belakang dan kemampuan yang beragam.


Pendampingan dan Dukungan
Pendampingan merupakan unsur yang sangat penting dalam membantu generasi muda penyandang disabilitas mencapai kesuksesan. Mentor dapat memberikan panduan berharga, berbagi pengalaman pribadi, dan membantu mereka merumuskan tujuan karier yang jelas. Selain itu, dukungan emosional dari seorang mentor dapat membantu mengatasi perasaan ketidakpastian dan kecemasan yang sering muncul di tengah tantangan dalam mengupayakan kesempatan kerja disabilitas. Koneksi dalam pendampingan juga membuka pintu bagi generasi muda untuk membangun jaringan yang kuat, untuk dapat membantu mereka dalam mencari pekerjaan dan pengembangan karir.


Kerjasama dengan Perusahaan
Penting untuk melibatkan perusahaan dalam upaya mendukung peluang untuk kesempatan kerja disabilitas. Kolaborasi antara lembaga pendidikan dan perusahaan dapat menghasilkan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan industri. Pengusaha juga dapat berperan dalam menyediakan magang, pekerjaan paruh waktu, atau bahkan pekerjaan penuh waktu bagi mereka yang siap. Dengan membuka pintu untuk kolaborasi semacam ini, kita tidak hanya menciptakan peluang bagi generasi muda penyandang disabilitas, namun juga mendorong perusahaan untuk mengadopsi inklusivitas dalam budaya organisasi mereka.


Mendukung kesempatan kerja disabilitas dan mengupayakan untuk membukakan peluang kerjanya merupakan langkah penting menuju masyarakat inklusif. Melalui pendidikan inklusif, pelatihan dan pendampingan, kita akan membuka pintu menuju potensi yang tidak terbatas. Bergabunglah dengan kami di DNetwork, platform jaringan kerja disabilitas, melalui email atau WhatsApp, dan ikuti juga berbagai kegiatan serta info pengembangan karir disabilitas di instagram kami.


Mari bersama-sama menciptakan dunia kerja yang beragam dan inklusif.

Artikel dibuat oleh Ismail, kontributor Netra yang berkolaborasi dengan Suarise Indonesia.

READY TO WORK: GREEN ENTREPRENEURSHIP

Turning Ideas into Marketable Products and Services

 

The Training

In collaboration with Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) and Citi Foundation, DNetwork has successfully conducted an entrepreneurship program in 2023 called Ready to Work: Green Entrepreneurship. This entrepreneurial program aimed to assist young entrepreneurs with disability to realise their business ideas into marketable products and services.

 

Ready to Work: Green Entrepreneurship started on the 22nd of February 2021 with 20 selected youth with disability who had diverse business ideas and came from different regencies in Bali. Participants received eight sessions of entrepreneurial training from February to May. This entrepreneurial training included an introduction to green entrepreneurship, planning for business strategy, financial planning, business implementation, and how to create a pitch deck.

 

 

The Mentorship

These 20 participants were then required to create a business proposal (individually or as a group) and compete for grant funds of as much as 2 million Rupiahs per business idea and one month of mentoring sessions to establish their businesses. In the end, 13 people from 10 business ideas could successfully launch their businesses. From the mentorship sessions, participants focused more on researching and developing their products & services, building branding and marketing strategies, and preparing their pitch decks for the market day.

 

 

Business Owners and Their Businesses

After five months of training and mentoring, the participants had successfully established their products and services. On the 14th of July 2023, 13 participants had the opportunity to showcase their businesses at the Annika Linden Centre.

 

Sunar Sanggita by Wiguna

Wiguna is a person with blindness and reduced function of hearing. He established Sunar Sanggita based on his interest in music. Sunar Sanggita offers music courses, a self-recording studio and entertainment for events. During the showcasing day, three people signed up for Sunar Sanggita’s music courses. Moreover, Sunar Sanggita gained some new networks for future potential events.

Wiguna and his team are presenting Sunar Sanggita to the guests.

 

Bali Mahasadu by Aditya and Ari

Gus Adit established Bali Mahasadu in 2018 as a massage clinic specialising in ‘blind massage therapy’. However, this year, Gus Adit finally made his dream come true to create his herbal products: herbal incense sticks, hot and aromatic massage oil, and red ginger powder. Ari, who is also a massage therapist (also recently married to Gus Adit), decided to be fully involved in Bali Mahasadu product development, from prototyping to brand development. During the showcasing day, Bali Mahasadu sold almost 100% of the products they prepared and received nearly IDR 1,500,000. Moreover, Bali Mahasadu received several invitations from the guests to get involved in a podcast and film, become speakers at a business event, and participate in product collaboration.

 

Gus Adit (left) and Ari (right) are posing behind their products.

 

Yuki Camilan by Yuki

From her enjoyment of cooking food, Yuki established a culinary business called Yuki Camilan. Yuki is a young, energetic lady with low vision who loves cooking fried Indonesian snacks. Her specialty is lumpia (spring rolls), pisang goreng (fried bananas), and tahu isi (fried tofu filled with vegetables). On the showcasing day, Yuki could earn over IDR 900,000 and invitations as an event snack vendor.

 

Yuki explains her snacks to the guests.

 

Dupa Kartika by Kartika

Because of the high demand for incense sticks for Balinese rituals, Kartika took the opportunity to create her incense stick business called Dupa Kartika. Dupa Kartika is available in three fragrances: Mawar (rose), teratai (lotus), and cempaka (magnolia). During the showcasing, Kartika sold 58 boxes of her incense sticks and received IDR 1,160,000. Moreover, Kartika also received an opportunity to collaborate with an investor to produce her incense sticks in a big batch. With support from her teachers and classmates at YPK Bali, Kartika received many online orders that should be delivered within a week. Kartika can also empower her classmates to help her market Dupa Kartika.

Kartika poses with her teacher and the head of organisation of YPK Bali

 

Indah Dewi Make Up by Indah

Indah is a student from Special Needs School Number 2 of Denpasar. She has a high interest in make-up and a hairdo and has been voluntarily helping her school do make-up and a hairstyle for events and graduation. Because her friends requested make-up and a hairdo, Indah turned this demand into an Indah Dewi Make-Up business. Indah received much appreciation from the guests for her beautiful techniques in applying make-up and styling hair. Although she is a person with deafness, she can communicate well with her clients.

Indah (right) showing off her makeup and hairdo she did on her model (left).

Crystal Foo Perfume by Crystal

Crystal is an energetic student and has a high interest in fragrance. Assisted by her parents, she created her perfume brand using her name, Crystal Foo Perfume.  Crystal Foo Perfume has 26 male, female, and unisex aromas packaged in 30 ml bottles. During the showcasing day, assisted by her teacher as a sign language interpreter, she sold 47 perfume bottles and obtained IDR 2,350,000 in one day. Crystal had the highest revenue on the showcasing day compared to other businesses.

Crystal and her products before the showcasing started.

 

Annora PAS by Prima

Prima is a youth with physical disability with plenty of creative ideas. She created Annora PAS, which focuses on a craft made from popsicle sticks, such as coasters, bookshelves, and wall decorations. Prima sold seven products of arts and received IDR 112,000. Moreover, Prima received an offer from the Women with Disability Association in Bali as a tenant during their events.

Prima explains her businesses and products to the guests.

 

Kopi Bayang by Gus De and Jery

Kopi Bayang became the most visited booth during the showcasing day. Initiated by Gus De and Jery, two best friends with blindness who are also fascinated with coffee, Kopi Bayang wanted to show people how baristas with blindness can brew coffee for their customers. Available in three ways of brewing: Aeropress, V60 and Vietnam drip, the Kopi Bayang team could sell their product for as much as IDR 935,000. Kopi Bayang also received several opportunities to get involved in a short film and to sell their products during several events, including an event created by the Ministry of Cooperatives and SMEs of the Republic of Indonesia.

The Kopi Bayang team (left to right: Jery, Mudra, Gus De, and Iwan)

 

Netra Bali Merchandise by Juli and Rivan

Netra Bali Merchandise (NBM) is a business that focuses on environmentally friendly fashion from their materials and the printing process. Juli and Rivan also wanted to promote Balinese culture and scenery through the images printed on their t-shirts. NBM received IDR 600,000 from their sales on the showcasing day. Moreover, they also received some orders for custom-made t-shirts for groups, organisations, and companies.

 

The Annika Linden Centre staff introduces Bali Netra Merchandise before NBM’s pitch deck.

 

TAS by Namira by Namira

Namira learnt how to use a sewing machine from her school, one of the special needs schools in Denpasar, and proceeded to make fashion products for her school project. She made bags of calico fabric for her business and added colourful drawings using a hand-print method. The guests bought as many as 40 bags, allowing TAS by Namira to receive a total revenue of IDR 1,020,000. Moreover, some guests planned to order hundreds of Namira’s products to be rebranded using their guests’ company branding.

A photo of Namira's bag

The guests are looking at TAS by Namira.

 

 

Thank you to Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) and Citi Foundation for creating an impactful program for people with disability in Bali!