-->
-->

Bagi sobat disabilitas yang sedang dalam proses pencarian kerja, tidak hanya penting untuk menunjukkan kemampuan dan kualifikasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa lingkungan kerja yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan perlindungan bagi pekerja dengan disabilitas. Menanyakan tentang jaminan pekerjaan adalah langkah yang kritis untuk memastikan bahwa pekerja dengan disabilitas akan mendapatkan perlindungan yang layak dan kesempatan yang setara di tempat kerja. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penting untuk menanyakan jaminan pekerjaan, beserta contoh pertanyaannya: 

  1. Memastikan Kesejahteraan dan Perlindungan. 

    Pekerja dengan disabilitas membutuhkan lingkungan kerja yang memperhatikan kesejahteraan dan perlindungan mereka. Mengetahui jaminan pekerjaan akan memberikan keyakinan bahwa kebutuhan mereka akan diperhatikan.

    Contoh Pertanyaan:

    "Bagaimana kebijakan perusahaan terkait dengan jaminan sosial tenaga kerja seperti jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kesehatan?" 

  2. Mengakses Fasilitas Tambahan. 

    Pekerja dengan disabilitas mungkin memerlukan fasilitas tambahan atau penyesuaian di tempat kerja untuk mendukung kesehatan dan produktivitas mereka. Menanyakan tentang jaminan kerja dapat membantu dalam mengetahui ketersediaan fasilitas tersebut. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Apakah perusahaan memiliki program jaminan hari tua atau pensiun? Jika iya, bagaimana cara saya dapat mengakses program tersebut?"

  3. Mendapatkan Dukungan dan Peluang. 

    Mengetahui tentang program dukungan dan peluang di tempat kerja dapat membantu pekerja dengan disabilitas dalam mengembangkan keterampilan mereka dan meraih kesuksesan dalam karir mereka. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Apakah ada program pelatihan atau dukungan khusus yang ditawarkan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan peluang kerja?"

  4. Mengetahui Prosedur Perlindungan. 

    Memahami prosedur untuk mengajukan klaim jaminan kerja dalam situasi tertentu seperti kecelakaan atau insiden di tempat kerja akan memberikan rasa aman dan perlindungan bagi pekerja dengan disabilitas. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Bagaimana prosedur untuk mengajukan klaim jaminan kerja jika terjadi kecelakaan atau insiden di tempat kerja?"

  5. Memahami Kebijakan Inklusi dan Keadilan. 

    Menanyakan tentang jaminan pekerjaan juga akan memberikan pemahaman tentang sejauh mana perusahaan memprioritaskan inklusi dan keadilan bagi pekerja dengan disabilitas. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Bagaimana perusahaan menangani situasi ketika karyawan mengalami gangguan kesehatan atau disabilitas yang mungkin mempengaruhi kinerja mereka?"

 

Kesimpulan

Menanyakan tentang jaminan pekerjaan adalah langkah yang penting dalam memastikan bahwa pekerja dengan disabilitas akan mendapatkan perlindungan yang layak, dukungan yang memadai, dan kesempatan yang setara di tempat kerja. Dengan mengetahui kebijakan dan program yang ada, pekerja dengan disabilitas dapat merasa lebih percaya diri dan terjamin dalam mengembangkan karir mereka. Oleh karena itu, penting bagi calon pekerja dengan disabilitas untuk aktif bertanya tentang jaminan pekerjaan selama proses wawancara. 

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan antara tenaga kerja penyandang disabilitas dan penyedia pekerjaan. DNetwork juga menyediakan berbagai sumber daya untuk persiapan dan pengembangan karier profesional bagi pekerja penyandang disabilitas. 

Dengan bergabung bersama DNetwork, Anda dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini dan membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi seluruh pekerja.



Di Indonesia, jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas menjadi sebuah aspek penting dalam upaya menciptakan kesetaraan dan inklusi di tempat kerja. Meskipun pekerja dengan disabilitas memiliki kemampuan dan potensi yang sama dengan pekerja lainnya, mereka sering menghadapi berbagai hambatan untuk mendapatkan pekerjaan dan memperoleh perlindungan yang layak. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi hak-hak pekerja dengan disabilitas dan memberikan jaminan kerja yang sesuai.

Peraturan Perlindungan Pekerja dengan Disabilitas

  1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Undang-undang ini menjadi landasan hukum utama yang menjamin hak-hak pekerja dengan disabilitas. Undang-undang ini mewajibkan pemberi kerja untuk memberikan perlindungan dan fasilitas yang memadai bagi pekerja dengan disabilitas.
  1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas 

Peraturan ini memberikan panduan lebih lanjut tentang implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, termasuk dalam hal jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas.

Jaminan Kesejahteraan Pekerja dengan Disabilitas

  1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JSTK): Program JSTK meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Pekerja dengan disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan manfaat dari program-program jaminan sosial ini.
  1. Program Bantuan dan Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia juga menyelenggarakan program bantuan dan dukungan bagi pekerja dengan disabilitas, seperti program pelatihan dan bimbingan kerja khusus, serta program bantuan keuangan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Penyandang Disabilitas.

Inklusi di Tempat Kerja

  1. Komitmen Perusahaan: Banyak perusahaan di Indonesia telah menyatakan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi pekerja dengan disabilitas. Hal ini termasuk dalam kebijakan perekrutan yang inklusif dan penyesuaian lingkungan kerja untuk memfasilitasi partisipasi pekerja dengan disabilitas.
  1. Peluang Kerja dan Pelatihan: Sejumlah perusahaan juga aktif memberikan peluang kerja dan pelatihan kepada pekerja dengan disabilitas melalui program-program CSR mereka. Program-program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkontribusi dalam dunia kerja.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk meningkatkan jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas di Indonesia, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tantangan tersebut meliputi stigma sosial, kurangnya aksesibilitas, dan keterbatasan dalam akses pendidikan dan pelatihan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan implementasi peraturan yang ada, dukungan dari berbagai pihak, serta kesadaran akan pentingnya inklusi dan kesetaraan di tempat kerja, diharapkan jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas di Indonesia akan terus meningkat. Hal ini tidak hanya akan membantu pekerja dengan disabilitas untuk hidup mandiri dan bermartabat, tetapi juga akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua.

Dalam kesimpulan, jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas di Indonesia merupakan bagian integral dari upaya menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Melalui kebijakan yang mendukung, program-program yang inklusif, dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi semua orang, tanpa memandang status atau kondisi fisik.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan antara tenaga kerja penyandang disabilitas dan penyedia pekerjaan. DNetwork juga menyediakan berbagai sumber daya untuk persiapan dan pengembangan karier profesional bagi pekerja penyandang disabilitas.

Dengan bergabung bersama DNetwork, Anda dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini dan membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi seluruh pekerja.


Sumber:

  • Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2018). Buku Saku Penyandang Disabilitas.
  • Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. (2019). Profil Penyandang Disabilitas Indonesia.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Kartu Indonesia Pintar (KIP) Penyandang Disabilitas.



Di tengah semangat inklusi dan keadilan, semakin banyak perusahaan yang mulai mempertimbangkan pendekatan yang inklusif dalam proses rekrutmen. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui penerapan masa percobaan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat dan tantangan dari pendekatan ini serta bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kesuksesannya.

 

Manfaat Masa Percobaan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas:

  1. Kesempatan untuk Pembuktian Diri

Masa percobaan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk membuktikan kemampuan mereka di tempat kerja. Hal ini memungkinkan mereka untuk menunjukkan potensi mereka secara langsung kepada majikan.

  1. Penyesuaian Lingkungan Kerja

Selama masa percobaan, perusahaan dapat menyesuaikan lingkungan kerja dan tugas pekerjaan sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua karyawan.

  1. Evaluasi Kinerja yang Adil

Masa percobaan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja karyawan penyandang disabilitas dengan objektif. Ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan rekrutmen berdasarkan kinerja yang sebenarnya, bukan sekadar prasangka atau stereotip.

  1. Peluang Pembelajaran Bersama

Masa percobaan tidak hanya memberikan kesempatan bagi karyawan penyandang disabilitas untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja baru, tetapi juga bagi rekan kerja dan manajemen untuk belajar tentang kebutuhan dan potensi mereka.

Baca juga:

Inklusivitas di Tempat Kerja: Mengatasi Diskriminasi dan Stereotip

Tantangan dan Cara Mengatasi Masa Percobaan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas:

  1. Bias dan Stereotip

Tantangan utama adalah adanya bias dan stereotip terhadap penyandang disabilitas. Perusahaan perlu melakukan pelatihan dan pendidikan kepada stafnya untuk mengatasi bias ini dan memastikan proses rekrutmen yang adil dan inklusif.

  1. Aksesibilitas Lingkungan Kerja

Perusahaan harus memastikan bahwa lingkungan kerja mereka dapat diakses dan digunakan dengan nyaman oleh semua karyawan, termasuk penyandang disabilitas. Ini mungkin memerlukan penyesuaian fisik atau teknologi yang sesuai.

  1. Dukungan dan Akomodasi

Perusahaan harus siap menyediakan dukungan dan akomodasi yang diperlukan bagi karyawan penyandang disabilitas selama masa percobaan. Ini bisa berupa dukungan teknis, pelatihan tambahan, atau penyesuaian tugas.

Tips untuk Meningkatkan Kesuksesan Masa Percobaan Pekerjaan:

  1. Kolaborasi dengan Organisasi dan Jaringan Penyandang Disabilitas

Bekerjasama dengan organisasi dan jaringan penyandang disabilitas dapat membantu perusahaan mendapatkan informasi dan saran yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

  1. Komunikasi Terbuka

Perusahaan harus memastikan bahwa komunikasi dengan karyawan penyandang disabilitas selama masa percobaan berjalan lancar dan terbuka. Ini dapat membantu mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan cepat.

  1. Evaluasi dan Pembelajaran Berkelanjutan

Perusahaan harus terus mengevaluasi dan memperbaiki proses mereka dalam merekrut dan mempekerjakan penyandang disabilitas. Pembelajaran berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang semakin inklusif.

Dengan menerapkan pendekatan yang inklusif dalam proses rekrutmen dan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk membuktikan diri mereka sendiri melalui masa percobaan pekerjaan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua karyawan. Inklusi bukan hanya tentang memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga tentang memanfaatkan potensi penuh dari semua individu dalam organisasi.

Dalam semangat ini, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan antara tenaga kerja penyandang disabilitas dan penyedia pekerjaan. DNetwork juga menyediakan berbagai sumber daya untuk persiapan dan pengembangan karier profesional bagi pekerja penyandang disabilitas.

Dengan bergabung bersama DNetwork, Anda dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini dan membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi seluruh pekerja.

Bagi para karyawan yang baru saja bergabung dalam perusahaan akan mengalami masa percobaan bekerja yang disebut dengan probation. Masa percobaan bekerja atau probation, dalam konteks hukum dan kepegawaian, adalah periode percobaan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk membuktikan kualifikasi dan kemampuannya dalam suatu pekerjaan atau lingkungan tertentu. Masa percobaan ini dirancang dengan tujuan memberikan kesempatan kepada individu untuk menyesuaikan diri dengan tugas dan ekspektasi yang terkait dengan peran tertentu. 

Durasi masa percobaan bervariasi tergantung pada konteksnya. Dalam dunia kerja, probation mungkin berlangsung selama beberapa bulan setelah seseorang baru saja dipekerjakan. Selama periode probation, individu biasanya akan mendapat pengawasan yang lebih intensif. Di tempat kerja, atasan atau supervisor dapat memberikan pemantauan ekstra dan umpan balik reguler. Untuk sobat, pastikan dengan jelas sampai kapan masa percobaan ini akan dimulai karena berpengaruh kepada kompensasi yang akan sobat dapatkan.

Selama periode probation, beberapa faktor dinilai, seperti kinerja kerja (dalam konteks pekerjaan)dan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Evaluasi ini membantu menentukan apakah status individu akan menjadi permanen atau tidak.

Baca juga:

Menjadi Pribadi yang Adaptif

Dampak Positif Probation:

  1. Memberikan kesempatan untuk membuktikan kapabilitas diri. Probation memberikan sejumlah dampak positif. Dalam dunia kerja, itu memberikan kesempatan bagi pekerja baru untuk belajar dan tumbuh tanpa tekanan permanensi sejak awal. Dalam konteks peradilan, probation dapat menjadi langkah yang memungkinkan rehabilitasi dan reintegrasi sosial
  2. Membuktikan kemampuan diri untuk beradaptasi. Selain itu, Probation adalah kesempatan bagi individu untuk membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi, belajar, dan mengatasi tantangan untuk mengukur komitmen dan kemampuan individu untuk berkontribusi atau hidup sesuai dengan norma yang diinginkan.

Pada intinya, masa percobaan atau probation adalah jembatan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk melangkah maju ke tahap berikutnya dalam kehidupan atau karier mereka. Melalui kesempatan ini, mereka memiliki peluang untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan membuktikan nilai diri mereka kepada dunia sekitar.

Bagi pekerja penyandang disabilitas yang ingin mengembangkan profesionalitas, bergabung dengan DNetwork adalah salah satu pilihan. DNetwork merupakan platform jaringan ketenagakerjaan disabilitas yang menyediakan sumber daya dan dukungan untuk membantu pekerja penyandang disabilitas mengembangkan  potensi  yang dimiliki. 

Bergabung dengan DNetwork,  akan membuka akses ke berbagai kegiatan dan sumber daya yang dapat membantu meningkatkan profesionalisme. Hal ini mencakup pelatihan keterampilan khusus, peluang membentuk koneksi dengan rekan kerja, dan akses terhadap informasi terkini tentang peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan. Dengan mendapatkan dukungan dari DNetwork, Anda mampu mencapai kesuksesan yang diimpikan.



Pernah mendengar kata-kata "berpikir kritis"? Apa itu
berpikir kritis dan bagaimana caranya?

Berpikir kritis itu kemampuan kamu untuk bertanya,
melakukan analisa, menilai, dan mengartikan hal-hal
yang kamu dengar, baca, katakan, atau tulis.

Trus gimana caranya?
1. Bertanya
Tanyakan apakah informasi yang kamu dapat itu benar
atau tidak?


2. Analisa
Caritau hal hal apa yang ada di dalam informasi
tersebut.

3. Kenali
Kenali informasi yang kamu terima, ketahui hal apa
yang kurang masuk akal dalam informasi tersebut.

4. Gunakan Logika
Gunakan kemampuan berpikir kamu untuk mengetaui
bukti bukti kebenaran untuk membantu penilaian kamu
terhadap informasi yang kamu dapatkan.

Hal ini penting untuk temen-temen biar ga terlanjur
percaya dan ga ikut-ikutan menyebarkan berita yang
tidak benar loh! Ayo belajar berpikir kritis mulai dari
sekarang!

Sumber: monash.edu

Apakah kamu pernah diberikan pertanyaan "Apa yang kamu inginkan dari bekerja di perusahaan ini?" saat wawancara pekerjaan?

Apakah kamu tipe orang yang hanya menjawab "Gaji"?

Jangan lupa, kamu juga bisa menjawab hal-hal ini selain "Gaji".

1. Pengalaman.
Kamu bisa memberikan pengalaman kamu dari tempat kerja sebelumnya yang sesuai dengan tugas kamu di perusahaan yang sedang kamu lamar. Selain itu kamu juga bisa mendapat pengalaman baru dari tempat kerja yang sedang kamu lamar.

2. Relasi atau Koneksi.
Kamu bisa menawarkan untuk menghubungkan orang-orang yang kamu tau ke perusahaan yang sedang kamu lamar, selain menambah hubungan baru dengan orang-orang baru.

3. Sudut Pandang.
Ingat, cara kamu berpikir atau melihat sesuatu itu berbeda dengan orang lain. Jadi, sudut pandang bisa kamu tawarkan, karena sudut pandang yang beragam sangat diperlukan terutama untuk memberikan ide kreatif saat bekerja dalam kelompok.

Karya oleh Asep Yusuf

 

Dalam sebuah kesempatan saya menghadiri sebuah acara seminar "Penguatan Mental Disabilitas" yang digagas oleh sebuah Non Governmental Organization (NGO) yang konsern pada isu tentang disabilitas.

Saat itu saya sangat merasa beruntung karena diacara tersebut saya banyak tau tentang apa saja "Kegelisahan " yang seringkali dihadapi oleh disabilitas dalam kehidupan baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat.

Berikut ini adalah hal paling dasar yang berhasil dirangkum dari kegelisahan teman Penyandang Disabilitas adalah rindu akan terciptanya kesetaraan. Hal ini yang sangat ingin dicari solusinya. 

 

Lantas bagaimana, apakah mungkin ada solusinya atau hanya akan terus menjadi mimpi tanpa akhir?

Diskriminasi dan kesetaraan mungkin jadi isu yang akan terus bergulir, terus dibahas dan terus dicari solusinya dari berbagai aspek, menurut masing-masing orang berdasarkan pengalamannya masing-masing dan tentu solusinya menjadi sangat bersifat subjektif.

Namun ada point penting yang saya dapatkan dari seminar yang saya ikuti kali ini, dimana semua pembicara pada akhirnya menemukan titik pijakan yang sama sebagai solusi terbaik untuk  kegelisahan di atas.

 

Solusinya adalah memperkuat mental dan memandang perbedaan fisik sebagai hal yang biasa (berdamai dengan diri sendiri)

Mental yang kuat adalah tonggak awal kita mampu melakukan banyak hal dalam kehidupan, dengan mental yang kuat apapun tantangan yang di hadapi dalam hidup pasti akan mampu dilalui.

Saya teringat pengalaman dari seorang teman Penyandang Spinal Cord Injury (cedera saraf tulang belakang) bernama Yessi, akibat sebuah kecelakaan, menjadikan Yessi kehilangan kemampuan untuk berjalan, dan menjadikanya harus melalui hidup dengan menggunakan kursi roda.

Pada awalnya mungkin Yessi berfikir seperti halnya disabilitas lain, bahwa kini semua harapan dalam hidupnya hilang, sebelum pada akhirnya berkat support dari keluarga dan lingkungan menjadikan dia memperoleh pencerahan, Yessi mulai berfikir "Saya harus bangkit, harus berhasil dan mampu mengisi hidup, mempergunakan  usia yang diberikan Tuhan untuk membuat sesuatu yang bernilai." Akhirnya dengan perjalanan waktu Yessi berhasil menjadi pengusaha makanan dengan merk Kukebi, saat ini Yessi menjadi sosok inspirasif bagi banyak orang, khususnya menjadi role model di antara teman disabilitas untuk bermental kuat.

 

Banyak dari kita kagum melihat prestasi dan kemampuan orang lain yang berhasil dalam hidupnya, tanpa mengetahui apa yang membuatnya berhasil.

Yang Yessi lakukan, keberhasilan yang dia raih saat ini adalah sebuah contoh konkret bahwa mental yang kuat menjadikan seseorang mampu melakukan banyak hal dan menjadikannya  setara, bahkan melebihi apa yang mampu dicapai orang lain.

Point kedua, memandang perbedaan fisik sebagai hal yang biasa atau mampu berdamai dengan diri juga adalah solusi.

Ada orang terlahir dengan warna kulit berbeda, bentuk wajah berbeda, tinggi badan berbeda, dan tentu hal itu kita anggap sebagai hal yang lumrah saja. Kemudian mengapa saat kita terlahir menjadi disabilitas atau karena sebuah peristiwa, kemudian kita menjadi seorang Penyandang Disabilitas menjadikan kita merasa berbeda? Padahal memang manusia sejatinya secara fisik pasti berbeda.

 

Manusia dibekali Tuhan dengan banyak kemampuan, yang kadang melebihi kemampuan fisiknya.

Bukankah Steven Hawking seorang ilmuwan kelas dunia, pun juga adalah seorang disabilitas? Bukankah Mozart yang terkenal sebagai komposer kelas dunia juga adalah seorang disabilitas?

Apa yang membuat mereka mampu membuat sesuatu yang Fenomenal melebihi kemampuan fisiknya?

Jawabannya karena mereka tau, ada banyak potensi di dirinya yang bisa membuat mereka sukses, mereka selalu berfikir "Tak ada yang berbeda dari diri ku, yang membedakan aku dan kamu hanyalah dari apa yang mampu ku buat dalam hidup."

Dari dua contoh di atas nyatalah bahwa mental yang kuat, dan kemampuan berdamai dengan diri adalah tonggak kesetaraan.

Setidaknya kita sendiri mampu menciptakan kesetaraan di titik paling awal yaitu kesetaraan yang kita ciptakan untuk diri sendiri, sehingga pada akhirnya kita akan mampu mandiri, dan tak akan ada lagi yang berkata, "Mengapa saya berbeda?".

Pernah ga sih sobat ingin bekerja secara fleksibel? Ketika sobat ingin mengatur waktu sesuai dengan keinginan sobat tanpa mengganggu aktivitas sobat yang lain? Jika pernah yuk baca tips bekerja secara mandiri dari DNetwork.

Bekerja secara mandiri bukan berarti sobat bekerja seenaknya atau semaunya, sobat tetap bisa bekerja sepanjang waktu atau terlebih ketika menjadi kayawan dari sebuah perusahaan. 

Berikut 4 tips yang sobat DNetwork bisa coba:

  1. Kenyamanan tempat kerja. Tempat kerja yang rapi akan lebih enak untuk dipandang. Hal ini akan menimbulkan kenyamanan saat bekerja. Resik adalah menjaga kebersihan, tempat kerja yang bersih juga menunjang untuk kesehatan, banyak debu di tempat kerja bisa membuat kita sakit, rawatlah tempat kerja Anda, Ganti atau perbaiki hal-hal yang telah usang atau rusak, merawat tempat kerja menandakan kita mencintai pekerjaan kita.
  2. Menentukan waktu bekerja seefektif mungkin. Menentukan waktu kerja adalah sesuatu yang penting agar kita mengetahui seberapa lama kita perlu bekerja. Dengan menentuka waktu kerja yang cukup, kita tidak akan terburu-buru dalam bekerja.  Menentukan waktu kerja bisa membuat kita menjadi lebih menikmati kerja.
  3. Komunikasi yang efektif antar kolega. Bekerja dalam suatu perusahaan membutuhkan banyak peran, maka dari itu sobat DNetwork harus menyadari bahwa kehadiran kolega adalah tidak lain dan tidak bukan untuk menyelesaikan pekerjaan demi tujuan perusahaan. Berkomunikasi secara efektif yang bertujuan untuk saling membantu menyelesaikan pekerjaan adalah kunci.
  4. Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Memahami dan mengerti akan pekerjaan yang dilakukan dan perlu diselesaikan mejadi bagian penting dalam menyelesaikan pekerjaan tepat waktu. Dengan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, sobat akan tidak tergantung dan menggantungkan diri kepada pekerjaan kolega sobat.

Jika sobat masih merasa kewalahan untuk bekerja secara mandiri dikarenakan hal-hal di luar kendali terjadi, mungkin sobat bisa mempertimbangkan untuk bekerja secara mandiri dengan tidak terikat dengan perusahaan. Sobat bisa mempertimbangkan untuk menjadi pengusaha dengan mempertimbangkan kenyamanan dan kondisi sobat. 

Untuk mengetahui lebih lanjut tentang ‘Job Shifting’ atau merubah pekerjaan dari karyawan menjadi pengusaha, hal-hal apa saja yang sobat ingin ketahui tentang dunia kewirausahaan, bisa ikuti kegiatan DNetwork ‘Ready to Work - Kewirausahaan Hijau’ yang dilaksanakan oleh DNetwork - Jaringan Kerja Disabilitas yang berkolaborasi dengan Plan Indonesia. Untuk link pendaftaran silakan klik bit.ly/DaftarWirausahaHijau 

Semoga tips di atas bermanfaat, ya!