-->
-->

Fauzy Ridha adalah seorang penyandang disabilitas sensorik netra yang memiliki impian besar untuk berkarir di dunia kerja. Meskipun sebagai Disabilitas penglihatan, semangat dan kegigihannya membuat Fauzy tidak pernah menyerah untuk terus belajar dan mencari peluang. Melalui mengakses platform DNetwork, Fauzy mendapatkan informasi tentang kesempatan intern di Toyota, perusahaan otomotif ternama.

Setelah itu Fauzy mengikuti proses rekrutmen di Toyota dengan tekad kuat. Berkat dukungan dari DNetwork yang memandu mulai dari perbaikan cv dan info interview, serta kemampuan yang Fauzy miliki, sehingga ia berhasil diterima sebagai intern Di Toyota. Saat ini Fauzy sudah diterima bekerja Di Toyota, dan mendapatkan akses yang cukup baik mulai dari training pengenalan tugas yang akan dilakukan dan juga mendapatkan beberapa hari masa orientasi untuk mengenali lingkungan Kantor. Fauzy tidak hanya bertugas menangani tugas administratif dan analisis data dengan bantuan perangkat lunak pembaca layar, tetapi juga memiliki peran penting dalam bersosialisasi di lapangan.

Tugasnya di lapangan melibatkan komunikasi langsung dengan berbagai pihak, baik itu staf internal maupun mitra eksternal Toyota. Fauzy sering menghadiri pertemuan-pertemuan dengan pihak terkait di proyek-proyek lapangan, di mana ia membantu dalam penyebaran informasi serta membangun relasi yang baik dengan komunitas lokal. Dengan bantuan alat-alat bantu yang dimiliki Fauzy , Fauzy dapat beradaptasi dengan lingkungan kerja di lapangan dan menjalankan tugasnya dengan baik. Hal ini menjadi bukti bahwa keterbatasan penglihatan tidak menghalanginya untuk aktif dan berkontribusi secara signifikan.

Kesempatan ini menjadi titik awal yang menjanjikan bagi karir Fauzy di dunia otomotif, serta memberikan inspirasi bagi penyandang disabilitas lainnya bahwa tantangan apapun bisa diatasi dengan tekad dan dukungan yang tepat.

Mencari pekerjaan bisa menjadi tantangan tersendiri, terutama bagi penyandang disabilitas. Namun, dengan strategi yang tepat, peluang untuk mendapatkan pekerjaan impian bisa terbuka lebar. Bagi sobat DNetwork yang sedang mencari pekerjaan, artikel ini akan membahas langkah-langkah efektif dalam mencari pekerjaan, baik secara online maupun offline.

Manfaatkan Platform Online

Di era digital seperti sekarang ini, banyak lowongan pekerjaan dapat ditemukan melalui platform online. Berikut beberapa langkah yang sobat dapat dilakukan:

  • Gunakan Situs Pencari Kerja Khusus

Beberapa situs, seperti DNetwork, didedikasikan untuk membantu penyandang disabilitas menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan mereka. Situs ini seringkali menyediakan informasi lowongan pekerjaan yang inklusif.

  • Bangun Profil Profesional di LinkedIn

LinkedIn adalah platform yang sangat baik untuk memperluas jaringan dan menunjukkan keahlian sobat. Pastikan profil sobat lengkap dan mencerminkan kemampuan serta pengalaman sobat.

  • Ikuti Pelatihan dan Webinar

Banyak pelatihan online yang ditawarkan secara gratis atau dengan biaya terjangkau. Mengikuti pelatihan ini bisa meningkatkan keterampilan dan menambah nilai pada CV sobat.

Strategi Offline yang Efektif

Meskipun platform online sangat membantu, pencarian kerja secara offline juga penting. Beberapa langkah yang bisa sobat ambil antara lain:

  • Jaringan Sosial dan Komunitas

Bergabung dengan komunitas atau kelompok yang fokus pada penyandang disabilitas dapat membuka peluang baru. Kadang-kadang, informasi lowongan kerja justru diperoleh dari teman atau rekan di komunitas.

  • Kunjungi Job Fair Inklusif

Beberapa perusahaan mengadakan job fair khusus untuk penyandang disabilitas. Ini adalah kesempatan bagus untuk bertemu langsung dengan perekrut dan menunjukkan potensi Anda.

  • Kunjungi Kantor Dinas Tenaga Kerja

Kantor-kantor ini sering kali memiliki informasi tentang lowongan pekerjaan yang mungkin tidak dipublikasikan secara online.

  • Persiapkan Diri dengan Baik

Apa pun metode yang Anda pilih, persiapan adalah kunci. Pastikan CV Anda selalu diperbarui dan sesuai dengan posisi yang dilamar. Selain itu, latih kemampuan wawancara, baik melalui mock interview dengan teman maupun mengikuti sesi pelatihan.

Temukan lebih banyak tips dan lowongan pekerjaan untuk penyandang disabilitas dengan mengikuti Instagram DNetwork dan cek website DNetwork untuk lowongan pekerjaan terbaru!

Dengan memanfaatkan strategi di atas, Anda dapat meningkatkan peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan kemampuan dan minat Anda. Semangat!

 

Inklusi disabilitas di tempat kerja bukan hanya tentang memenuhi tanggung jawab sosial, namun juga sebuah strategi bisnis yang cerdas. Dengan menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, perusahaan dapat membuka pintu untuk berbagai keuntungan yang berkelanjutan. Artikel ini akan menjelaskan mengapa inklusi disabilitas penting dan bagaimana hal ini dapat memberikan dampak positif bagi perusahaan Anda.

Keuntungan dari Inklusi Disabilitas:

  • Meningkatkan Keberagaman dan Inovasi

Penyandang disabilitas membawa perspektif unik yang dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi di tempat kerja. Keberagaman ini memungkinkan perusahaan untuk melihat masalah dari sudut pandang yang berbeda dan menghasilkan solusi yang lebih beragam.

  • Memperkuat Citra Perusahaan

Perusahaan yang berkomitmen terhadap inklusi disabilitas sering kali dipandang lebih positif oleh masyarakat, pelanggan, dan karyawan. Ini dapat meningkatkan reputasi perusahaan dan menarik lebih banyak talenta berkualitas.

  • Meningkatkan Loyalitas Karyawan

Karyawan yang bekerja di lingkungan yang inklusif cenderung lebih loyal dan produktif. Penyandang disabilitas yang merasa dihargai dan didukung akan lebih berkontribusi secara maksimal terhadap kesuksesan perusahaan.

Bagaimana Memulai Inklusi Disabilitas di Perusahaan Anda

  • Edukasi dan Pelatihan  

Berikan pelatihan kepada seluruh karyawan tentang inklusi disabilitas dan bagaimana menciptakan lingkungan kerja yang mendukung. Ini membantu menciptakan budaya inklusif dari atas ke bawah.

  • Akomodasi yang Wajar

Pastikan bahwa lingkungan kerja Anda mendukung kebutuhan karyawan penyandang disabilitas. Ini bisa mencakup penyesuaian fisik, teknologi, atau kebijakan kerja yang fleksibel.

Baca juga:

Menghadirkan Peluang bagi Semua: Pentingnya Aksesibilitas Kantor

  • Rekrutmen yang Inklusif

Tinjau kembali proses rekrutmen Anda untuk memastikan bahwa tidak ada hambatan bagi penyandang disabilitas. Promosikan lowongan pekerjaan Anda sebagai inklusif dan terbuka untuk semua.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang bagaimana membangun tempat kerja yang inklusif, ikuti Instagram kami di @DNetwork dan baca artikel selengkapnya di website http://www.dnetwork.net

Bagi penyandang disabilitas, memasuki dunia kerja bisa menjadi perjalanan yang penuh tantangan. Namun, penting untuk mengetahui bahwa ada hak dan kesempatan kerja yang dilindungi oleh hukum. Dalam kesempatan kali ini DNetwork akan membagikan sebuah artikel yang bertujuan untuk memberikan pemahaman tentang hak-hak tersebut, sehingga Sobat dapat merasa lebih percaya diri dan siap dalam menjalani karier.

Hak Penyandang Disabilitas di Dunia Kerja

Undang-Undang No. 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas memberikan perlindungan hukum bagi penyandang disabilitas di Indonesia. Beberapa hak utama yang perlu Sobat ketahui adalah:

  • Kesetaraan dalam Kesempatan Kerja

Setiap penyandang disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan pekerjaan tanpa diskriminasi. Perusahaan wajib menyediakan akses yang setara dan inklusif.

  • Akomodasi yang Wajar

Tempat kerja harus memberikan akomodasi yang wajar sesuai dengan kebutuhan disabilitas Sobat. Ini bisa berupa penyesuaian alat kerja, lingkungan, atau jadwal kerja.

  • Perlindungan dari Diskriminasi

Sobat berhak untuk bekerja tanpa takut akan diskriminasi, baik dalam proses rekrutmen, pengembangan karier, maupun ketika bekerja.

Kesempatan Kerja Bagi Penyandang Disabilitas

Selain hak, kesempatan kerja juga semakin terbuka lebar bagi penyandang disabilitas. Banyak perusahaan yang mulai menyadari pentingnya keberagaman dan inklusi di tempat kerja. Berikut adalah beberapa hal yang dapat membantu Anda memaksimalkan peluang karier:

  • Kembangkan Keterampilan Sobat

Pelajari keterampilan baru yang relevan dengan industri yang Anda minati. Program pelatihan dan kursus online dapat membantu meningkatkan kemampuan Sobat.

Baca juga:

Menjadi Pribadi yang Adaptif

  • Manfaatkan Teknologi

Teknologi dapat menjadi alat yang kuat untuk memfasilitasi pekerjaan Sobat. Cari tahu aplikasi atau perangkat yang dapat mendukung kebutuhan Sobat di tempat kerja.

  • Networking

Bergabunglah dengan komunitas atau organisasi yang mendukung penyandang disabilitas. Ini dapat membuka peluang kerja dan memberikan dukungan emosional.

Untuk mengetahui informasi lebih lanjut tentang hak-hak penyandang disabilitas di dunia kerja, pastikan Sobat mengikuti Instagram kami di @DNetwork dan baca artikel selengkapnya di website http://www.dnetwork.net

Galuh Rani Tiara merupakan juara ketiga desain kolase yang menuliskan tentang Inklusi untuk Disabilitas.

 

Berikut ini merupakan hasil karya desain kolase Galuh Rani Tiara:

 

Gambar berisi judul Inklusi untuk Disabilitas dengan ornamen daun-daun berwarna hijau

Gambar latar belakang sepasang kaki Penyandang Disabilitas pengguna kaki palsu

Gambar latar belakang ilustrasi sekelompok perempuan dengan disabilitas memegang bendera dan mengangkat satu tangan

Gambar latar ilustrasi laki-laki tanpa disabilitas berdiri memegang tangan perempuan yang sedang menggunakan kursi roda

Gambar berisi ilustrasi dua perempuan penyandang disabilitas. Satu perempuan sedang duduk di lantai, melukis menggunakan kaki kiri, satu perempuan lagi adalah pengguna kaki palsu yang sedang duduk di kursi memegang alat tulis

Agnia Fadillah Rahmadini merupakan juara kedua desain kolase yang menuliskan tentang cara berinteraksi dengan orang dengan disabilitas fisik.

 

Berikut ini merupakan hasil karya desain kolase Agnia Fadillah Rahmadini:

 

Gambar latar abstrak berwarna hitam dan abu-abu bertuliskan

Gambar latar abstrak berwarna hitam dan abu-abu

Gambar latar abstrak berwarna hitam dan abu-abu

Gambar latar abstrak berwarna hitam dan abu-abu

Gambar latar abstrak berwarna hitam dan abu-abu

Gambar latar abstrak berwarna hitam dan abu-abu

Sintia merupakan Juara pertama desain kolase yang berjudul "Bekerja dengan Orang Tanpa Disabilitas"

 

Berikut ini merupakan hasil karya desain kolase Sintia:

 

 

Gambar ini berisikan ilustrasi 5 orang dengan disabilitas fisik (dua orang menggunakan tongkat, dua menggunakan kursi roda, dan satu orang menggunakan kaki palsu) dan berisikan judul

Gambar ini berisi ilustrasi seorang wanita pengguna kursi roda sedang bekerja menggunakan laptop dan logo DNetwork. Berisi tulisan

Gambar ini berisi ilustrasi seorang laki-laki menggunakan dua tongkat akan sedang menendang bola. Berisi tulisan

Gambar ini berisi ilustrasi keluarga kecil, di mana ayah duduk di kursi roda didorong oleh ibu, dan anak bermain bola tangan dengan ayah. Berisi tulisan

Gambar sekelompok orang dengan disabilitas membawa bendera dan mengangkat tangan. Tulisan:

Sebuah kejutan hidupku dimulai semasa SMA. Hari itu, saat aku sedang duduk termenung sendirian meratapi kehidupan di ruang kelas di waktu jam istirahat, salah satu teman sekelasku sedang membahas kartun jepang bersama satu orang lainnya. Kalau tidak salah, judulnya Kimi No Nawa. Mereka mengupas dari segi plot cerita, grafik yang indah dan menawan serta lagu yang mengisi soundtrack dari film tersebut. Aku yang seorang pemuda pesimistis dan memiliki keterbatasan fisik mulai bertanya pada diriku sendiri.
“Bisakah diriku yang memiliki kekurangan fisik berinteraksi dengan orang normal ?.”
“Bagaimana jadinya jika mereka menolak kehadiranku ?.”
“Jawaban apa yang harus aku siapkan saat mereka memberikan pertanyaan klise seputar fisik ?.” dan masih banyak pikiran-pikiran menyebalkan lainnya dalam isi kepalaku. Jadi, agar mengurangi beban pikiran, aku memutuskan untuk menguping terlebih dahulu dengan saksama sembari mengumpulkan keberanian. Karena jarak aku dengan kedua temanku yang mengobrol itu cukup dekat yaitu hanya dua baris meja ke belakang, jadi aku bisa mendengar obrolan mereka dengan cukup baik. Saat mereka sedang membicarakan adegan di mana Taki dan Mitsuha bertemu kembali di puncak gunung serta saling menuliskan nama mereka di tangan masing-masing sebelum matahari terbenam, aku tanpa sengaja ikut nimbrung obrolan mereka.
“Ah, kalau tidak salah setelah matahari terbenam, ingatan mereka tiba-tiba hilang, ya?”
Pembukaan obrolan itu bagaikan mengubah atmosfer seisi ruang kelas. Mengoreksi. Atmosfernya memang berubah. Karena di ruang kelas saat itu, terdiri dari beberapa orang saja. Aku, kedua teman cowok kelasku yang sedang mengobrol kartun jepang, dan empat teman cewek kelasku yang obrolannya itu termasuk berat bagiku. Yaitu, percintaan. Terlihat kontradiksi memang, padahal film Kimi No Nawa termasuk genre romance tapi aku malah mengerti ceritanya seperti apa. Mau bagaimana lagi ?. Ke enam teman kelasku dengan kompak mengalihkan perhatiannya ke arahku. Aku yang tidak suka jadi pusat perhatian merasa kebingungan melihat mereka.
“Aduh, seharusnya tadi tidak usah join obrolan sih,” batinku. Dengan reflek, aku menundukan kepala ke bawah meja.
“Gawat, rasanya mau pulang,” gumamku. Saat aku masih menggerutu, tiba-tiba terdengar suara hentakan kaki yang berjalan mengarah ke tempat aku duduk.
“Pergi sana, pergi sana, pergi sana,” kataku dalam hati. Kata-kata tersebut bagaikan mantra ajaib milik seorang penyihir untuk mengusir para musuhnya. Tapi di situasi ini sepertinya mantra tersebut tidak bekerja dengan baik.
“Eh, lu nonton Kimi No Nawa juga ?,” sapa salah satu temanku. Aku memberanikan diri mengangkat kepalaku dari meja secara perlahan. Kedua mata kami bertemu. Kalau tidak salah, di kelas kami, dia dipanggil Pace.
“Iya...” ucapku lirih.
“Sini dong kumpul,” ajak Pace.
“Iya, nanti.” balasku
“Nama lu siapa ?.” tanya Pace
“Rama.”
“Ok, kita sudah jadi teman ya.” kata Pace dan tiba-tiba menunjuk ke salah satu pemuda yang sedari tadi mengobrol dengannya.
“Nama dia David atau bisa dipanggil koh David.” tambahnya.
Aku hanya mengangguk kecil yang menandakan sudah mengerti ucapannya. Dengan momen langka ini, secara otomatis, aku terpikirkan ingin memanfaatkan momen ini dengan baik. Dengan cara bergegas keluar dari zona nyamanku yaitu kursiku.
“Eh, lu mau ke mana ?,” tanya Pace kebingungan saat melihatku bangkit dari kursi.
“Ke tempat kokoh dong,” jawabku sambil semangat.
Momen ini adalah momen pertamaku mendapatkan teman semasa SMA. Aku berjalan terlebih dahulu mendahului Pace dan duduk dihadapan koh David. Setelahnya, Pace menyusul dan duduk di sebelah koh David. Obrolan yang tadi dilanjutkan kembali dengan pembukaan dari komentar Pace,“Sumpah, adegan itu sedih banget.”
Aku mengingat di suatu artikel, di situ dijelaskan beberapa fakta dari film Kimi No Nawa. Salah satunya adalah tangga legendaris yang mempertemukan kembali Taki dan Mitsuha setelah dewasa.
“Iya, benar. Kalian tahu tidak kalau di adegan terakhir film Kimi No Nawa, tangga yang jadi pertemuan kembali setelah Taki dan Mitsuha selamat dari meteor ternyata ada di dunia nyata ?” tanyaku. Kedua teman baruku memberi respon yang berbeda. Kokoh menjawab dengan datar sedangkan Pace menjawab dengan antusias.
“Engga.”
“Oh, serius ? Coba koh pinjam hp lu.” Dengan santainya, kokoh memberikan ponselnya tanpa ada rasa curiga.
“Kata kuncinya apa?” tanya Pace.
“Tangga Kuil Suga.”
Tanpa pikir panjang, temanku yang antusias ini mencari tempat yang kumaksud di google maps. Jemari si Pace mengalun di atas layar ponsel dengan cekatan lalu tiba-tiba dia menyodorkan ponsel ke arahku.
“Yang ini ?.” tanyanya.
Aku mengangguk dengan melibatkan perasaan senang karena ternyata ingatanku benar. Kemudian kami bertiga berkerumun di satu titik di atas meja yang menampilkan hasil pencarian dari layar ponsel. Kami bertiga saling takjub dan menikmati keindahan lingkungan tersebut.
“Kapan ya, aku bisa kesana? Suasananya begitu indah, deh,” ujar Pace.
“Bisa saja saat kita dewasa, kita bertiga bisa pergi ke jepang,” jawab koh David.
Dalam imajinasiku, tidak ada gambaran yang jelas kalau suatu saat nanti ketika kami bertiga sudah dewasa akan bisa pergi ke jepang. Meski begitu, aku tidak mengemukakan pendapatku agar tidak merusak suasana.
“Mau cari apa lagi, nih?” saranku. “Daerah sekitar sini mungkin bagus”
Mereka terlihat berpikir dan mempertimbangkan pendapatku. Sebelum mencapai kesepakatan, tiba-tiba ada satu orang yang memberikan usulan. Kalau tidak salah nama dia itu Ahmad. Anehnya, dari mana dia datang ?.
“Eh, coba deh, cari gerai pulsa punyaku.” katanya. Entah kenapa, kami bertiga sepakat satu sama lain menerima usulan pemuda ini. Dan secara tidak sadar, temanku di kelas ini bertambah menjadi tiga.

Sejujurnya, Aku terkejut. Saat aku pertama kali masuk SMA, aku berekspektasi kalau aku harus mendapatkan teman minimal satu dan maksimal satu. Tapi kenyataannya berkata lain. Pikiran negatif dari kepalaku juga tidak terbukti. Benar-benar di luar ekspektasi. Kami berempat saling menikmati keindahan suatu tempat walau dari balik layar ponsel sampai waktu istirahat berakhir.

Tentang penulis: Ramadhani Sahri adalah penyandang disabilitas fisik berumur dua puluh satu tahun. Rama saat ini berdomisili di Jakarta.