-->
-->

Bagi sobat disabilitas yang sedang dalam proses pencarian kerja, tidak hanya penting untuk menunjukkan kemampuan dan kualifikasi, tetapi juga untuk memastikan bahwa lingkungan kerja yang ditawarkan sesuai dengan kebutuhan dan perlindungan bagi pekerja dengan disabilitas. Menanyakan tentang jaminan pekerjaan adalah langkah yang kritis untuk memastikan bahwa pekerja dengan disabilitas akan mendapatkan perlindungan yang layak dan kesempatan yang setara di tempat kerja. Berikut ini adalah beberapa alasan mengapa penting untuk menanyakan jaminan pekerjaan, beserta contoh pertanyaannya: 

  1. Memastikan Kesejahteraan dan Perlindungan. 

    Pekerja dengan disabilitas membutuhkan lingkungan kerja yang memperhatikan kesejahteraan dan perlindungan mereka. Mengetahui jaminan pekerjaan akan memberikan keyakinan bahwa kebutuhan mereka akan diperhatikan.

    Contoh Pertanyaan:

    "Bagaimana kebijakan perusahaan terkait dengan jaminan sosial tenaga kerja seperti jaminan kecelakaan kerja dan jaminan kesehatan?" 

  2. Mengakses Fasilitas Tambahan. 

    Pekerja dengan disabilitas mungkin memerlukan fasilitas tambahan atau penyesuaian di tempat kerja untuk mendukung kesehatan dan produktivitas mereka. Menanyakan tentang jaminan kerja dapat membantu dalam mengetahui ketersediaan fasilitas tersebut. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Apakah perusahaan memiliki program jaminan hari tua atau pensiun? Jika iya, bagaimana cara saya dapat mengakses program tersebut?"

  3. Mendapatkan Dukungan dan Peluang. 

    Mengetahui tentang program dukungan dan peluang di tempat kerja dapat membantu pekerja dengan disabilitas dalam mengembangkan keterampilan mereka dan meraih kesuksesan dalam karir mereka. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Apakah ada program pelatihan atau dukungan khusus yang ditawarkan kepada karyawan untuk meningkatkan keterampilan dan peluang kerja?"

  4. Mengetahui Prosedur Perlindungan. 

    Memahami prosedur untuk mengajukan klaim jaminan kerja dalam situasi tertentu seperti kecelakaan atau insiden di tempat kerja akan memberikan rasa aman dan perlindungan bagi pekerja dengan disabilitas. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Bagaimana prosedur untuk mengajukan klaim jaminan kerja jika terjadi kecelakaan atau insiden di tempat kerja?"

  5. Memahami Kebijakan Inklusi dan Keadilan. 

    Menanyakan tentang jaminan pekerjaan juga akan memberikan pemahaman tentang sejauh mana perusahaan memprioritaskan inklusi dan keadilan bagi pekerja dengan disabilitas. 

    Contoh Pertanyaan:

    "Bagaimana perusahaan menangani situasi ketika karyawan mengalami gangguan kesehatan atau disabilitas yang mungkin mempengaruhi kinerja mereka?"

 

Kesimpulan

Menanyakan tentang jaminan pekerjaan adalah langkah yang penting dalam memastikan bahwa pekerja dengan disabilitas akan mendapatkan perlindungan yang layak, dukungan yang memadai, dan kesempatan yang setara di tempat kerja. Dengan mengetahui kebijakan dan program yang ada, pekerja dengan disabilitas dapat merasa lebih percaya diri dan terjamin dalam mengembangkan karir mereka. Oleh karena itu, penting bagi calon pekerja dengan disabilitas untuk aktif bertanya tentang jaminan pekerjaan selama proses wawancara. 

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan antara tenaga kerja penyandang disabilitas dan penyedia pekerjaan. DNetwork juga menyediakan berbagai sumber daya untuk persiapan dan pengembangan karier profesional bagi pekerja penyandang disabilitas. 

Dengan bergabung bersama DNetwork, Anda dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini dan membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi seluruh pekerja.



Di Indonesia, jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas menjadi sebuah aspek penting dalam upaya menciptakan kesetaraan dan inklusi di tempat kerja. Meskipun pekerja dengan disabilitas memiliki kemampuan dan potensi yang sama dengan pekerja lainnya, mereka sering menghadapi berbagai hambatan untuk mendapatkan pekerjaan dan memperoleh perlindungan yang layak. Oleh karena itu, pemerintah Indonesia telah mengambil langkah-langkah untuk melindungi hak-hak pekerja dengan disabilitas dan memberikan jaminan kerja yang sesuai.

Peraturan Perlindungan Pekerja dengan Disabilitas

  1. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas Undang-undang ini menjadi landasan hukum utama yang menjamin hak-hak pekerja dengan disabilitas. Undang-undang ini mewajibkan pemberi kerja untuk memberikan perlindungan dan fasilitas yang memadai bagi pekerja dengan disabilitas.
  1. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2018 tentang Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016 tentang Penyandang Disabilitas 

Peraturan ini memberikan panduan lebih lanjut tentang implementasi Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2016, termasuk dalam hal jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas.

Jaminan Kesejahteraan Pekerja dengan Disabilitas

  1. Jaminan Sosial Tenaga Kerja (JSTK): Program JSTK meliputi jaminan kecelakaan kerja, jaminan kematian, jaminan hari tua, dan jaminan pensiun. Pekerja dengan disabilitas memiliki hak yang sama untuk mendapatkan manfaat dari program-program jaminan sosial ini.
  1. Program Bantuan dan Dukungan Pemerintah: Pemerintah Indonesia juga menyelenggarakan program bantuan dan dukungan bagi pekerja dengan disabilitas, seperti program pelatihan dan bimbingan kerja khusus, serta program bantuan keuangan melalui Kartu Indonesia Pintar (KIP) Penyandang Disabilitas.

Inklusi di Tempat Kerja

  1. Komitmen Perusahaan: Banyak perusahaan di Indonesia telah menyatakan komitmen mereka untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif bagi pekerja dengan disabilitas. Hal ini termasuk dalam kebijakan perekrutan yang inklusif dan penyesuaian lingkungan kerja untuk memfasilitasi partisipasi pekerja dengan disabilitas.
  1. Peluang Kerja dan Pelatihan: Sejumlah perusahaan juga aktif memberikan peluang kerja dan pelatihan kepada pekerja dengan disabilitas melalui program-program CSR mereka. Program-program ini bertujuan untuk memberikan kesempatan yang sama bagi semua orang untuk berkontribusi dalam dunia kerja.

Tantangan yang Masih Dihadapi

Meskipun langkah-langkah telah diambil untuk meningkatkan jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas di Indonesia, masih ada beberapa tantangan yang perlu diatasi. Tantangan tersebut meliputi stigma sosial, kurangnya aksesibilitas, dan keterbatasan dalam akses pendidikan dan pelatihan.

Harapan untuk Masa Depan

Dengan implementasi peraturan yang ada, dukungan dari berbagai pihak, serta kesadaran akan pentingnya inklusi dan kesetaraan di tempat kerja, diharapkan jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas di Indonesia akan terus meningkat. Hal ini tidak hanya akan membantu pekerja dengan disabilitas untuk hidup mandiri dan bermartabat, tetapi juga akan menciptakan masyarakat yang lebih inklusif dan berkeadilan bagi semua.

Dalam kesimpulan, jaminan kerja bagi pekerja dengan disabilitas di Indonesia merupakan bagian integral dari upaya menciptakan masyarakat yang inklusif dan berkeadilan. Melalui kebijakan yang mendukung, program-program yang inklusif, dan komitmen dari semua pihak, kita dapat menciptakan lingkungan kerja yang ramah bagi semua orang, tanpa memandang status atau kondisi fisik.

Untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan antara tenaga kerja penyandang disabilitas dan penyedia pekerjaan. DNetwork juga menyediakan berbagai sumber daya untuk persiapan dan pengembangan karier profesional bagi pekerja penyandang disabilitas.

Dengan bergabung bersama DNetwork, Anda dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini dan membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi seluruh pekerja.


Sumber:

  • Kementerian Sosial Republik Indonesia. (2018). Buku Saku Penyandang Disabilitas.
  • Direktorat Jenderal Rehabilitasi Sosial. (2019). Profil Penyandang Disabilitas Indonesia.
  • Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia. (2020). Kartu Indonesia Pintar (KIP) Penyandang Disabilitas.



Di tengah semangat inklusi dan keadilan, semakin banyak perusahaan yang mulai mempertimbangkan pendekatan yang inklusif dalam proses rekrutmen. Salah satu cara yang dapat ditempuh adalah melalui penerapan masa percobaan pekerjaan bagi penyandang disabilitas. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi manfaat dan tantangan dari pendekatan ini serta bagaimana perusahaan dapat meningkatkan kesuksesannya.

 

Manfaat Masa Percobaan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas:

  1. Kesempatan untuk Pembuktian Diri

Masa percobaan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk membuktikan kemampuan mereka di tempat kerja. Hal ini memungkinkan mereka untuk menunjukkan potensi mereka secara langsung kepada majikan.

  1. Penyesuaian Lingkungan Kerja

Selama masa percobaan, perusahaan dapat menyesuaikan lingkungan kerja dan tugas pekerjaan sesuai dengan kebutuhan penyandang disabilitas. Ini dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua karyawan.

  1. Evaluasi Kinerja yang Adil

Masa percobaan memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk mengevaluasi kinerja karyawan penyandang disabilitas dengan objektif. Ini memungkinkan perusahaan untuk membuat keputusan rekrutmen berdasarkan kinerja yang sebenarnya, bukan sekadar prasangka atau stereotip.

  1. Peluang Pembelajaran Bersama

Masa percobaan tidak hanya memberikan kesempatan bagi karyawan penyandang disabilitas untuk belajar dan beradaptasi dengan lingkungan kerja baru, tetapi juga bagi rekan kerja dan manajemen untuk belajar tentang kebutuhan dan potensi mereka.

Baca juga:

Inklusivitas di Tempat Kerja: Mengatasi Diskriminasi dan Stereotip

Tantangan dan Cara Mengatasi Masa Percobaan Pekerjaan untuk Penyandang Disabilitas:

  1. Bias dan Stereotip

Tantangan utama adalah adanya bias dan stereotip terhadap penyandang disabilitas. Perusahaan perlu melakukan pelatihan dan pendidikan kepada stafnya untuk mengatasi bias ini dan memastikan proses rekrutmen yang adil dan inklusif.

  1. Aksesibilitas Lingkungan Kerja

Perusahaan harus memastikan bahwa lingkungan kerja mereka dapat diakses dan digunakan dengan nyaman oleh semua karyawan, termasuk penyandang disabilitas. Ini mungkin memerlukan penyesuaian fisik atau teknologi yang sesuai.

  1. Dukungan dan Akomodasi

Perusahaan harus siap menyediakan dukungan dan akomodasi yang diperlukan bagi karyawan penyandang disabilitas selama masa percobaan. Ini bisa berupa dukungan teknis, pelatihan tambahan, atau penyesuaian tugas.

Tips untuk Meningkatkan Kesuksesan Masa Percobaan Pekerjaan:

  1. Kolaborasi dengan Organisasi dan Jaringan Penyandang Disabilitas

Bekerjasama dengan organisasi dan jaringan penyandang disabilitas dapat membantu perusahaan mendapatkan informasi dan saran yang diperlukan untuk menciptakan lingkungan kerja yang inklusif.

  1. Komunikasi Terbuka

Perusahaan harus memastikan bahwa komunikasi dengan karyawan penyandang disabilitas selama masa percobaan berjalan lancar dan terbuka. Ini dapat membantu mengidentifikasi dan memecahkan masalah dengan cepat.

  1. Evaluasi dan Pembelajaran Berkelanjutan

Perusahaan harus terus mengevaluasi dan memperbaiki proses mereka dalam merekrut dan mempekerjakan penyandang disabilitas. Pembelajaran berkelanjutan adalah kunci untuk menciptakan lingkungan kerja yang semakin inklusif.

Dengan menerapkan pendekatan yang inklusif dalam proses rekrutmen dan memberikan kesempatan bagi penyandang disabilitas untuk membuktikan diri mereka sendiri melalui masa percobaan pekerjaan, perusahaan dapat menciptakan lingkungan kerja yang inklusif dan ramah bagi semua karyawan. Inklusi bukan hanya tentang memenuhi kewajiban hukum, tetapi juga tentang memanfaatkan potensi penuh dari semua individu dalam organisasi.

Dalam semangat ini, kami mengundang Anda untuk bergabung dengan DNetwork, sebuah platform jaringan kerja yang didedikasikan untuk memperkuat hubungan antara tenaga kerja penyandang disabilitas dan penyedia pekerjaan. DNetwork juga menyediakan berbagai sumber daya untuk persiapan dan pengembangan karier profesional bagi pekerja penyandang disabilitas.

Dengan bergabung bersama DNetwork, Anda dapat menjadi bagian dari perubahan positif ini dan membantu menciptakan masa depan yang lebih inklusif bagi seluruh pekerja.

Bagi para karyawan yang baru saja bergabung dalam perusahaan akan mengalami masa percobaan bekerja yang disebut dengan probation. Masa percobaan bekerja atau probation, dalam konteks hukum dan kepegawaian, adalah periode percobaan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk membuktikan kualifikasi dan kemampuannya dalam suatu pekerjaan atau lingkungan tertentu. Masa percobaan ini dirancang dengan tujuan memberikan kesempatan kepada individu untuk menyesuaikan diri dengan tugas dan ekspektasi yang terkait dengan peran tertentu. 

Durasi masa percobaan bervariasi tergantung pada konteksnya. Dalam dunia kerja, probation mungkin berlangsung selama beberapa bulan setelah seseorang baru saja dipekerjakan. Selama periode probation, individu biasanya akan mendapat pengawasan yang lebih intensif. Di tempat kerja, atasan atau supervisor dapat memberikan pemantauan ekstra dan umpan balik reguler. Untuk sobat, pastikan dengan jelas sampai kapan masa percobaan ini akan dimulai karena berpengaruh kepada kompensasi yang akan sobat dapatkan.

Selama periode probation, beberapa faktor dinilai, seperti kinerja kerja (dalam konteks pekerjaan)dan kemampuan individu untuk beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya. Evaluasi ini membantu menentukan apakah status individu akan menjadi permanen atau tidak.

Baca juga:

Menjadi Pribadi yang Adaptif

Dampak Positif Probation:

  1. Memberikan kesempatan untuk membuktikan kapabilitas diri. Probation memberikan sejumlah dampak positif. Dalam dunia kerja, itu memberikan kesempatan bagi pekerja baru untuk belajar dan tumbuh tanpa tekanan permanensi sejak awal. Dalam konteks peradilan, probation dapat menjadi langkah yang memungkinkan rehabilitasi dan reintegrasi sosial
  2. Membuktikan kemampuan diri untuk beradaptasi. Selain itu, Probation adalah kesempatan bagi individu untuk membuktikan bahwa mereka mampu beradaptasi, belajar, dan mengatasi tantangan untuk mengukur komitmen dan kemampuan individu untuk berkontribusi atau hidup sesuai dengan norma yang diinginkan.

Pada intinya, masa percobaan atau probation adalah jembatan yang memberikan kesempatan kepada individu untuk melangkah maju ke tahap berikutnya dalam kehidupan atau karier mereka. Melalui kesempatan ini, mereka memiliki peluang untuk membentuk masa depan yang lebih baik dan membuktikan nilai diri mereka kepada dunia sekitar.

Bagi pekerja penyandang disabilitas yang ingin mengembangkan profesionalitas, bergabung dengan DNetwork adalah salah satu pilihan. DNetwork merupakan platform jaringan ketenagakerjaan disabilitas yang menyediakan sumber daya dan dukungan untuk membantu pekerja penyandang disabilitas mengembangkan  potensi  yang dimiliki. 

Bergabung dengan DNetwork,  akan membuka akses ke berbagai kegiatan dan sumber daya yang dapat membantu meningkatkan profesionalisme. Hal ini mencakup pelatihan keterampilan khusus, peluang membentuk koneksi dengan rekan kerja, dan akses terhadap informasi terkini tentang peluang kerja yang sesuai dengan keterampilan. Dengan mendapatkan dukungan dari DNetwork, Anda mampu mencapai kesuksesan yang diimpikan.



Halo Sobat DNetwork!

Apakah sobat familiar dengan istilah Kolaborasi? Kira-kira apa sih pentingnya kolaborasi dan bagaimana cara berkolaborasi dengan baik? Yuk kita simak penjelasannya!

Kolaborasi sendiri merupakan soft skill yang sangat penting di dunia kerja. Dilansir dari The Balance Careers, kemampuan kolaborasi adalah kemampuan yang dapat membuat sobat dapat bekerja sama dengan orang lain. Dan dengan kemampuan ini, sobat juga  dapat mewujudkan tujuan bersama dengan orang lain, entah rekan kerja ataupun rekan bisnis.

 

Apa pentingnya kolaborasi?

  1. Menyelesaian masalah dengan cepat
  2. Lebih mengenal diri sendiri
  3. Saling belajar satu sama lain

 

Contoh kolaborasi di tempat kerja

Melansir dari Kissflow dan Humanyze, berikut adalah contoh kolaborasi sederhana di tempat kerja. Contoh kolaborasi ini memerlukan kompetensi dan kemampuan digital yang baik.

  1. Document sharing: Dalam document sharing, sobat mengerjakan sebuah dokumen bersama rekan kerja secara langsung melalui aplikasi seperti Google Docs atau Slides.
  2. Task management: Contoh kolaborasi sederhana lainnya adalah task management, dengan tools seperti Asana, kamu bisa melihat progress pekerjaan dari setiap orang di timmu.
  3. Diskusi, meeting, dan brainstorming: Kegiatan-kegiatan tersebut merupakan salah satu contoh kolaborasi paling sederhana di tempat kerja, di mana kamu dan rekan kerja saling bertukar pikiran dan ide dengan tujuan untuk memecahkan suatu masalah.
  4. Video conference: Dalam video conference, kamu dan rekan kerja berdiskusi atau melakukan rapat secara virtual menggunakan aplikasi seperti Zoom atau Google Meet.
  5. Peer training: Contoh sederhana lain dari kolaborasi di tempat kerja adalah peer training di mana kamu dan rekan kerja saling mengajarkan satu sama lain jika memiliki kendala dalam pekerjaan.

Cara Meningkatkan Kemampuan Kolaborasi

Nah, setelah mengetahui pengertian, contoh, serta pentingnya kemampuan kolaborasi, kira-kira bagaimana caranya untuk meningkatkan skill tersebut?

  1. Aktif mendengar

Cara terbaik untuk meningkatkan kemampuan kolaborasi adalah dengan aktif mendengar ide, saran, ataupun feedback yang dilontarkan oleh rekan kerja.

  1. Bersikap terbuka

Dikarenakan kolaborasi akan melibatkan banyak orang, bersikap terbuka merupakan salah satu cara yang tepat untuk meningkatkan kemampuan ini.

  1. Menjaga komunikasi

Menjaga komunikasi adalah hal yang penting dalam berkolaborasi. Saat ada sesuatu yang kurang jelas dalam suatu proyek, segera komunikasikan hal tersebut kepada rekan kerjamu.

Hal tersebut dilakukan guna mengurangi kesalahpahaman antara kamu dengan orang lain. Jika hal ini dilakukan secara konsisten, tidak menutup kemungkinan skill kolaborasimu akan meningkat dari waktu ke waktu.

Dari sekian informasi yang telah DNetwork sampaikan, menurut Sobat semuanya manakah yang paling susah dilakukan? Kenapa bisa seperti itu? Yuk komen di bawah!



Sumber

https://glints.com

https://www.sisternet.co.id





Sebuah cerita oleh Asep Yusuf

 

Terlahir menjadi seorang penyandang disabilitas tentu merupakan hal menyedihkan menurut pandangan orang lain.. apakah saya sendiri merasakan begitu? Jawabannya TIDAK.

Kedua kaki saya mengalami polio sejak lahir yg menjadikan cara berjalan menjadi tidak normal, tapi lingkungan keluarga, terutama kedua orangtua selalu memposisikan saya dan menanamkan pemikiran kedalam benak saya "Yusuf kamu harus dan pasti bisa melakukan segala hal."

Bagaimana satu ketika saya harus naik tangga untuk membetulkan sendiri lampu kamar yg mati, bagaimana saya harus bisa menjemur kasur berbahan kapuk yang lumayan berat dengan cara di seret. Kalau di pikir selintas sepertinya orang tua saya kejam ya? He he.

Ternyata tidaklah demikian, saya sekarang jadi paham, saat itu orangtua justru sedang mengajarkan ketangguhan, mengajarkan untuk bisa selalu menemukan solusi ketika berhadapan dengan sebuah masalah.

Saya bersekolah di sekolah umum dimana teman-teman yg lain berfisik normal, bullying adalah hal yg biasa di terima tapi sekali lagi hal itu tak pernah berpengaruh bagi mental saya. 

Saya selalu berusaha untuk berfikir 'Mereka begitu karena belum paham." Dan benar pada akhirnya semua bullying itu berhenti ketika saya mampu berprestasi, bukan bermaksud sombong ya he.. he., dari sejak sekolah dasar hingga menamatkan sekolah di sebuah Slta di bandung, saya selalu mampu mengukir prestasi.

Ketika memasuki dunia kerja, saya selalu bersemangat untuk bersaing dengan rekan-rekan yg berfisik normal, saya melengkapi diri dengan belajar bahasa inggris, belajar komputer, dari sma saya sudah mulai menyukai dunia penulisan sastra dan olahraga, dari kegemaranku itu aku bisa kenal dan bertemu banyak mentor dan teman, baik itu dari dalam negeri maupun dari luar negeri.

Saya berhasil menulis kumpulan puisi dan cerpen yg pada akhirnya di terbitkan menjadi sebuah buku

Keinginan untuk selalu mau "Menantang diri sendiri." Untuk mau belajar hal baru adalah juga hal yg sangat berpengaruh dalam kehidupan saya.

Teman-teman, perlu saya jelaskan, mencari peluang kerja adalah sesuatu yg sulit didapatkan pada saat ini, namun bukan berarti tidak mungkin untuk kita bisa bekerja.

Telah banyak platform yg membantu kita untuk bisa mendapatkan skill dan peluang pekerjaan, Dnetwork adalah salah satunya.

Saya sendiri sudah lebih dari 7 kali bekerja pada banyak perusahaan dan intansi dengan beragam posisi, sebelum akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang yg berwirausaha.

Bandung Kreatif adalah usaha yg saya dirikan, saya bersama 5 rekan disabilitas lain menjalankan usaha ini.

Saya terus mengajak dan merangkul teman-teman disabilitas lain untuk mau belajar meningkatkan kemampuan diri, belajar untuk berwirausaha, terus menyakinkan teman-teman untuk menggali potensi diri, dengan sebuah keyakinan yg saya terus dengungkan "Bagaimanapun kondisimu, kamu bisa berhasil, Apapun kemungkinan dalam hidup, dirimu sendirilah yg akan menjadi penentu pada akhirnya.

Jika saya saat ini bisa terus mengayuh bahtera hidup untuk menaklukan semua gelombang tantangan untuk menuju kesuksesan, kamu pun pasti bisa..!

Semoga tulisan kecil ini mampu menginspirasi, tentu harapan terbesarnya adalah akan semakin banyak teman-teman disabilitas yg mempunyai semangat, optimis dan tangguh dalam menjalani hidup.

Jangan manjakan diri mu dengan kata "Aku tak bisa.." karena sesungguhnya semua orang bisa melakukan apapun.!

Semoga akan semakin banyak organisasi dan individu yg concern untuk terus mengedukasi masyarakat mengenai berbagai hal tentang disabilitas.

Salam semangat, optimis dan tangguh.

Hai Sobat DNetwork!

 

Tahukah sobat semua keterampilan apa yang harus dimiliki di masa depan? Keterampilan tersebut adalah literasi digital.

 

Apa sih literasi digital itu?

Dikutip dari Western Sydney, literasi digital adalah pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk hidup, belajar, maupun beraktivitas dalam masyarakat seiring berkembangnya akses informasi dan komunikasi.

 

Termasuk apa saja?

Literasi digital yang mendasar adalah seputar tentang teknologi dasar seperti program komunikasi, alat kolaborasi, perangkat lunak atau soft hardware seperti Microsoft Office, dan juga jaringan internet.

 

Literasi digital bisa dimulai dari mana, ya?

Sobat bisa memulainya dengan memanfaatkan media sosial dengan mengikuti akun-akun yang dapat menambah wawasan dan pengetahuan tentang teknologi masa kini. Selain itu, ada 4 hal yang harus sobat perhatikan dalam literasi digital yang disebut dengan 4 pilar literasi digital.

 

Apa saja 4 pilar digital?

  1. Etika digital, sobat memiliki kemampuan untuk menyadari, menyesuaikan diri dan menerapkan etika digital saat berselancar di dunia digital. Contohnya adalah tidak menyebarkan berita bohong sehingga tidak melakukan perundungan di dunia maya.

 

  1. Budaya digital, yakni ketika sobat dapat berinterajsi, berperilaku, berpikir, dan berkomunikasi di dunia digital.

 

  1. Keterampilan digital, yaitu ketika sobat memiliki kemampuan untuk secara effektif melakukan evaluasi dan juga membuat informasi dengan menggunakan berbagai teknologi digital.

 

  1. Keamanan digital, yakni upaya atau aktivitas yang bertujuan mengamankan kegiatan digital. Contohnya penggunaan password atau OTP yang diperlukan verifikasi untuk mengaksesnya. Dikenal sebagai Cyber Security, keamanan digital adalah upaya untuk menjaga keamanan penggunaan teknologi digital oleh sobat untuk menjaga data dan juga informasi.

 

Apa manfaat literasi digital?

Selain menjadi keterampilan yang akan selalu dibutuhkan baik di masa kini maupun masa depan, literasi digital dapat mempermudah kehidupan sobat semuanya, apalagi trend pekerjaan masa depan sangat berkaitan dengan teknologi.

 

Kira-kira sobat DNetwork tertarik ga, ya, untuk bekerja di bidang digital? Silakan komen di bawah, ya :)





Halo Sobat DNetwork!

Pernah menemukan kalimat “memiliki kemampuan problem solving yang baik” tidak di lowongan pekerjaan? Apa sih sebenarnya problem solving dan bagaimana cara melakukannya? Mengapa problem solving begitu penting? Yuk kita bahas!

Problem solving atau penyelesaian masalah adalah kemampuan untuk menemukan solusi terbaik dalam suatu masalah dan mampu mengidentifikasi atau menemukan penyebab dari masalah tersebut.

Mengapa problem solving itu penting?

Dengan memiliki kemampuan problem solving, kamu dapat mengidentifikasi masalah, mencari tahu kenapa tidak berjalan sesuai dengan harapan, dan menentukan tindakan (solusi) untuk memperbaikinya. Pada akhirnya, sobat dapat mengontrol kehidupan jadi untuk menjadi lebih baik.

Kemampuan problem solving juga memungkinkan sobat untuk dapat memanfaatkan sebuah masalah menjadi peluang di kehidupan. Misalnya ketika di tempat kerja, kamu dan anggota tim sedang mengalami sebuah masalah. Kemudian, kamu berinisiatif dengan menawarkan diri untuk mencari solusi terbaik atas masalah tersebut. Nah, ketika kamu dapat menyelesaikannya, maka dirimu bisa dianggap sebagai seorang problem solver.

Problem solver adalah orang yang dianggap sebagai pemecah masalah atau orang yang dapat diandalkan untuk menyelesaikan berbagai masalah. Sehingga akan berdampak positif bagi kinerja dan karier kamu.

4 langkah dasar untuk menyelesaikan masalah!

  1. Mencari tahu dan memahami masalah

Langkah pertama adalah sobat memahami situasi yang terjadi pada sebuah masalah, apakah hal tersebut benar-benar sebuah masalah. Tak jarang pada sebuah masalah, kamu lebih terpaku dengan gejalanya daripada masalah yang sebenarnya.

Misalnya, kamu dan tim tidak pernah bersemangat dalam bekerja sehingga target harian tidak tercapai, hal ini adalah gejala. Semangat rendah tidak terjadi dengan sendirinya. Masalah yang mendasarinya mungkin berupa lembur yang berat, kebosanan, atau manajemen tim yang buruk. Masalah inilah yang seharusnya diselesaikan.

  1. Menentukan akar masalah

Dalam mencari akar sebuah masalah, kamu dapat mencoba menggunakan konsep 5 why. 5 why adalah proses menganalisa masalah dengan teknik tanya-jawab sederhana sebanyak 5 kali untuk menyelidiki hubungan sebab-akibat yang menjadi akar dari suatu permasalahan.

  1. Mencari dan memilih solusi

Dengan saling berbagi pendapat terkait masalah yang dihadapi dapat menghasilkan beberapa solusi yang dibutuhkan. Selain itu, cari informasi sebanyak-banyaknya. Seperti bertanya kepada orang yang berpengalaman atau yang pernah memiliki masalah yang serupa.

  1. Menerapkan solusi dan evaluasi

Setelah menentukan solusi yang akan digunakan, tahap selanjutnya adalah menerapkan solusi tersebut ke dalam masalah.Selanjutnya, yaitu melakukan evaluasi dari solusi yang kamu terapkan. Dengan melakukan evaluasi, kamu bisa melihat seberapa efektif solusi tersebut, apakah bisa diterapkan pada semua masalah atau tidak.

Selain itu, dengan melakukan evaluasi kamu akan bisa mengatur strategi problem solving selanjutnya untuk permasalahan yang serupa.

 

Nah, dengan mengetahui definisi serta langkah-langkah untuk melakukan problem solving, sobat bisa mulai mempraktekannya dimulai dari kehidupan sehari-hari ya!

 

Sumber:

  • ASQ.org (2021). What Is Problem Solving?.https://asq.org/quality-resources/problem-solving#Process [Daring]. (Diakses, 3 Mei 2021)

  • Hall, John (2019). 6 Techniques to Better Your Problem-Solving Skills. https://www.inc.com/john-hall/6-techniques-to-better-your-problem-solving-skills.html [Daring]. (Diakses, 4 Mei 2021)